Mohon tunggu...
ali achmadi
ali achmadi Mohon Tunggu... Guru - praktisi pendidikan, humas yayasan Ar Raudlaoh Pakis - Pati

hobi membaca dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Masa Sekolah : Kenangan yang Tak Terlupakan

10 Januari 2025   11:28 Diperbarui: 10 Januari 2025   13:29 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Dok Pribadi

Saat kita masih duduk di bangku sekolah, sering kali kita menganggapnya sebagai rutinitas biasa. Bangun pagi, memakai seragam, mengikuti pelajaran, mengerjakan PR, dan menjalani berbagai aktivitas yang terkadang terasa membosankan. Namun, sering kali kita baru menyadari betapa berharganya masa-masa itu setelah semuanya berlalu. Masa sekolah, dengan segala kesederhanaannya, adalah salah satu fase terindah dalam hidup yang tak akan tergantikan. 

Kebersamaan yang Tak Ternilai

Masa sekolah adalah tentang kebersamaan. Di sana, kita memiliki teman-teman yang setia menemani, berbagi canda tawa, bahkan saling mendukung dalam kesulitan. Di kelas, di lapangan, atau dimanapun, kita belajar tentang persahabatan sejati---yang sering kali tidak terikat oleh kepentingan. Setelah lulus, kesibukan hidup sering membuat pertemuan dengan teman sekolah menjadi langka. Ketika nostalgia melanda, kita pun merindukan momen sederhana seperti bercanda di sela-sela pelajaran atau berlarian saat istirahat.

Guru dan Pelajaran Hidup

Guru di sekolah tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga memberikan nilai-nilai kehidupan. Mereka mengarahkan, mendidik, dan mendisiplinkan kita, meskipun dulu mungkin terasa menyebalkan. Kata-kata bijak mereka baru terasa mendalam saat kita menghadapi dunia nyata.

Momen Kecil yang Bermakna

Siapa yang bisa melupakan rasa tegang saat ulangan atau ujian, senangnya mendapat nilai bagus, atau perasaan bangga ketika berhasil menyelesaikan tugas sulit? Bahkan hal sederhana seperti menunggu bel pulang sekolah bisa menjadi kenangan manis. Atau bagaimana "merdekanya" ketika tahu guru matematika tidak masuk mengajar. Momen-momen itu menjadi warna yang membuat masa sekolah begitu hidup.

Romantika Cinta Monyet di Sekolah

Masa sekolah bukan hanya soal belajar, persahabatan, atau kenangan manis bersama teman. Di balik itu semua, ada satu pengalaman yang hampir semua orang pernah rasakan---cinta monyet. Sebuah kisah cinta sederhana yang sering kali tidak masuk akal, namun selalu bisa membuat kita tersenyum saat mengingatnya.

Cinta monyet sering kali dimulai dengan hal-hal kecil: saling mencuri pandang di kelas, berpura-pura meminjam buku hanya untuk mendekat, atau sekadar menunggu di halaman sekolah hanya untuk melihat senyum seseorang. Saat itu, perasaan jatuh cinta terasa begitu murni dan ringan. Tidak ada tuntutan, tidak ada drama besar, hanya perasaan suka yang tulus dan penuh warna. 

Cinta monyet adalah simbol ketulusan. Kita jatuh cinta bukan karena status, penampilan yang sempurna, atau alasan yang rumit. Mungkin kita hanya suka cara dia tertawa, bagaimana dia tersenyum, atau kehangatan yang ia bawa di setiap pertemuan. Perasaan ini mengajarkan kita bahwa cinta tidak harus selalu rumit, kadang justru kesederhanaanlah yang membuatnya bermakna. 

Meskipun disebut "monyet," cinta di masa sekolah bukanlah sesuatu yang remeh. Dari cinta pertama ini, kita belajar tentang rasa suka, keberanian mengungkapkan perasaan, hingga menerima penolakan. Cinta monyet sering menjadi pelajaran pertama tentang bagaimana hati bekerja---membuat kita lebih siap menghadapi cinta yang lebih matang di masa depan.

Ketika kita mengingat masa sekolah, kisah cinta monyet selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan. Meski mungkin tidak berlanjut menjadi kisah cinta seumur hidup, perasaan itu tetap hidup dalam ingatan kita sebagai salah satu bagian terindah dari masa sekolah.


Kenangan yang Tak Akan Luntur

Kenangan masa sekolah adalah harta yang akan selalu kita bawa sepanjang hidup. Foto-foto lama, seragam yang disimpan, atau reuni kecil dengan teman lama akan selalu membawa senyum di wajah kita. Masa itu mengajarkan kita untuk menghargai waktu, persahabatan, dan proses belajar yang terus berjalan.

Masa sekolah memang tak sempurna, namun justru di situlah letak keindahannya. Saat kita menghadapi kerasnya dunia nyata, barulah kita menyadari bahwa masa sekolah adalah fase kehidupan yang paling bebas dari beban berat, penuh kebahagiaan kecil, dan sarat dengan pelajaran berharga. Oleh karena itu, nikmatilah setiap momen di sekolah, karena suatu hari nanti, kita akan mengenangnya sebagai salah satu masa terindah dalam hidup.

Pati, January '25

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun