Selain itu, lagu-lagu mereka yang viral sebagai back sound juga memberi mereka kesempatan baru, seperti kontrak rekaman atau undangan tampil di berbagai acara. Fenomena ini menunjukkan bagaimana media sosial tidak hanya memperkenalkan bakat seseorang, tetapi juga memberikan ruang untuk mendistribusikan karya mereka ke audiens yang lebih luas.
Fenomena pengamen viral seperti Septi dan Pak Selamet menunjukkan bagaimana media sosial memberikan ruang bagi individu dari berbagai latar belakang untuk menunjukkan bakat mereka. Tak hanya itu, lagu-lagu yang mereka bawakan berhasil menjangkau audiens lebih luas melalui penggunaan sebagai back sound oleh para netizen. Hal ini menjadi bukti bahwa media sosial mampu mengubah seseorang dari figur sederhana menjadi ikon budaya populer.
Namun, popularitas yang diraih sering kali datang dengan tanggung jawab baru dan tantangan yang tidak terduga. Dalam konteks yang lebih luas, fenomena ini mencerminkan dinamika masyarakat modern yang semakin menghargai keunikan, baik dalam bentuk estetika maupun bakat, namun tetap perlu menyeimbangkan antara apresiasi dan kritik yang konstruktif. Media sosial telah membuktikan diri bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai platform yang mampu menginspirasi dan mengubah hidup banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H