[caption id="attachment_352494" align="aligncenter" width="300" caption="Foto 9. Mimbar berukir Masjid Sumbawa, tahun 1881."]
--------------------
Sultan Sumbawa Kini
Sultan pertama yang memimpin Tana Samawa (sebutan untuk wilayah kesultanan Sumbawa yang kini mencakup Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat) adalah Dewa Mas Pamayam (memerintah 1648-1668). Sejak itu, selama 3 abad lebih, kesultanan Sumbawa diperintah oleh 16 sultan, terakhir adalah Sultan Muhammad Kaharuddin III (memerintah 1931-1958). Setelah vakum selama 53 tahun, Kesultanan Sumbawa, sejak tiga tahun lalu, mempunyai sultan lagi, yaitu Sultan Muhammad Kaharuddin IV, sebagai sultan Sumbawa ke-17. Haji Daeng Muhammad Abdurrachman Kaharuddin, SE, MBA, yang biasa dikenal dengan Daeng Ewan, dinobatkan pada tanggal 5 April 2011, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-70.
Kedudukan Sultan di zaman kini mempunyai arti penting dalam perspektif budaya, yaitu untuk memperkuat identitas Sumbawa di tengah perkembangan kehidupan global agar tidak mudah tercerabut dari akarnya. Penobatan sultan itu juga sangat penting dan bermakna bagi rakyat Sumbawa (Tau Samawa)yang memegang teguh nilai-nilai budaya Sumbawa yang bersendikan syara’ dan Kitabullah (adat barenti ko syara’, syara’ barenti ko Kitabullah) untuk keselamatan masyarakat dan alam Sumbawa (krik selamat tau ke tana Samawa). Pada posisi itu, Sultan diharapkan menjadi figur panutan untuk memperkokoh kehidupan sosial dan menjaga adat Sumbawa.
[caption id="attachment_352495" align="aligncenter" width="300" caption="Foto 10. Sultan Muhammad Kaharuddin IV, dinobatkan pada 5 April 2011. (Foto: Repro)."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H