Mohon tunggu...
ALIA SAPITRIZ
ALIA SAPITRIZ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa semester 6

Saya sudah membaca namun membaca komik dan juga suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kerajinan Tangan Berbahan Kardus Bekas

30 April 2024   11:53 Diperbarui: 30 April 2024   14:45 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang sulit ditangani di Indonesia. Sampai saat ini permasalahan pengelolaan sampah masih menggunakan paradigm lama yakni kumpul-angkut- buang. Tidak jarang juga sampah menjadikan lingkungan menjadi kumuh, kotor, dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Dampak negatif juga banyak ditimbulkan akibat sampah, yaitu bisa mendatangkan banjir, menimbulkan banyak penyakit, mencemari lingkungan dan masih banyak lagi. Tumpukan sampah tersebut tentu mengganggu keindahan lingkungan. Untuk menangani permasalahan sampah, masyarakat juga perlu turun tangan (Sekarningrum, Sugandi, & Yunita, 2020), salah satunya melalui kegiatan mengolah sampah rumah tangga. Di dalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, juga disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan (Slamet, 2002:15).

Maka dari itu, sampah menjadi salah satu permasalahan yang cukup sulit ditangani di Indonesia termasuk di lingkungan sekitar kita, karena sampah merupakan segala sesuatu yang sudah tidak dipakai, dipergunakan, disenangi sehingga harus dibuang (Azwar, 1990). Hal ini disebabkan karena kebiasaan masyarakatnya sebagai konsumen yang selalu menghasilkan sampah, baik dari sampah organic maupun anorganik. Salah satu contoh sampah yang banyak ditemukan yaitu sampah anorganik seperti botol bekas, kardus bekas, kertas dan lain-lain yang penguraiannya sangat sulit, membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 100 tahun untuk bisa diuraikan kembali. Sampah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kelangsungan makhluk hidup. Pengelolaan sampah sangat diperlukan untuk mengurangi dampak yang terjadi (Purwanti et al., 2022). 

 

Purwanti, I., Umar Yeni Suyanto, Elliv Hidayatul Lailiyah, Nadia Islamiyah, Nuvia Nishrina, & Yulian Prasetyo. (2022). Pemanfaatan Kardus Bekas Menjadi Kerajinan Tangan Guna Meningkatkan Kreativitas. Ahmad Dahlan Mengabdi, 2(2), 35–38. https://doi.org/10.58906/abadi.v2i2.76

 

 

Salah satu bahan bekas yang bisa menjadi karya kerajinan tangan adalah sisa kardus bisa dimanfaatkan untuk mengemas dan menyimpan barang-barang selama kondisinya masih bagus dan tidak basah. Kardus juga dapat membantu menghemat ruangan, dengan memanfaatkan kardus bekas untuk mengorganisir barang-barang yang tersebar. Tidak hanya itu, kardus dapat diolah menjadi karya seni.

Aneka Kerajinan Tangan dari Kardus Bekas

Kotak kardus sebagai salah satu barang paling serbaguna untuk membuat kerajinan unik. Berikut ini beberapa kerajinan tangan dari kardus yang bisa dimanfaatkan lho, grameds:

1. Kastil

Sumber: Kompas.com

Bahan-bahan:

  • 4 gulungan tisu toilet bekas.
  • 2 gulungan tisu dapur bekas.
  • 1 kotak kardus kecil.
  • Kertas warna.
  • 4 sedotan.
  • Selotip.
  • Gunting.
  • Spidol berwarna.

Cara membuatnya:

  1. Untuk membuat kerajinan tangan dari kardus ini, potong penutup kecil dari kotak dan buat persegi panjang kecil di atas kastil sebagai benteng.
  2. Potong gulungan tisu dapur menjadi dua. Tempatkan tabung di setiap sudut kotak.
  3. Potong celah satu inci dan selipkan tabung di sudut.
  4. Kemudian potong kertas berwarna berbentuk segitiga untuk membuat bendera.
  5. Tempelkan ke salah satu ujung sedotan menggunakan selotip. Pasang sedotan ke tabung.
  6. Selanjutnya gambar pintu dan jendela pada kertas warna dan gunting.
  7. Tempelkan pintu dan jendela yang dipotong ke bagian depan kastil menggunakan selotip.
  8. Lalu potong kertas warna hijau berbentuk puncak pohon.
  9. Ambil gulungan tisu toilet, buat celah dua inci sejajar, selipkan puncak pohon kertas ke bagian atas gulungan tisu toilet.

2. Tempat Tidur Boneka

Sumber: Kompas.com

Bahan bahan yang digunakan:

  • Kardus ukuran 17x11x11 inci.
  • Gunting.
  • Kertas.
  • Selotip.
  • Pensil.
  • Cutter.
  • Lem tembak.
  • Pom–pom dan manik–manik besar untuk hiasan.

Cara membuatnya:

  1. Jika kotaknya rata, maka potong keempat tutup atas.
  2. Lipat selembar kertas menjadi dua sehingga ukurannya 8.5×5,5 inci.
  3. Pegang kertas terlipat secara vertikal dan potong desain dekoratif di bagian atas.
  4. Buka lipatan, kemudian rekatkan ke salah satu panel samping kotak yang pendek dan rapikan.
  5. Gunakan cutter untuk membuat desain headboard di kardus. Ulangi untuk membuat desain footboard pada sisi yang berlawanan.
  6. Pasang bagian bawah kotak dan tutup rapat dengan lem tembak.
  7. Hiasi tiang ranjang dengan pom-pom dan bingkai dengan manik-manik, rekatkan dengan lem.

3. Mainan roket

Sumber: Kompas.com

Bahan-bahan yang digunakan:

  • 2 kotak kardus dengan ukuran yang sama.
  • Selotip.
  • Gunting.

Cara membuat:

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

  1. Untuk membuat kerajinan tangan dari kardus ini, potong sudut setiap kotak untuk membuat selembar kardus datar.
  2. Perkuat lembaran kardus dengan merekatkan lipatan dan celahnya.
  3. Kemudian, buat gambar garis hidung roket yang lurus di bagian atas kotak kardus yang diratakan. Potong menjadi bentuk roket.
  4. Tempelkan semua bagian untuk memberikan bentuk silinder menggunakan selotip. Terakhir tempelkan hidung roket.
  5. Kemudian buatlah sayap roket menggunakan potongan karton dan tempelkan di bagian bawah roket.

Penulis:

 

  • Alia Sapitri.Z (Mahasiswa S1 PGSD FKIP UPR)
  • Edotor : Alia Sapitri.Z

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun