Mohon tunggu...
M. Ali Mahmudin
M. Ali Mahmudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Peneliti -

Mahasiswa Intitut Pertanian Bogor - Penggiat Community Development - Muda_ID

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Indonesia memanggil Mahasiswa Pertanian?

12 April 2015   16:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Akhir-akhir ini serentetan problematika merundung negara indonesia tercinta. masalah datang silih berganti tanpa ada kompromi. kembali flasback diawal pemenangan jokowi menjadi presiden, diawali dari kisruh dua koalisi yang saling menunggangi dan  posisi strategis menjadi rebutan dalam singgasana perwakilan rakyat dan katanya Demi Rakyat Indonesia? dilanjutkan kisruh dua lembaga negara yang lagi-lagi saling menyikut, Saling menangkap dan menuding. Pencabutan subsidi oleh pemerintah, naik turunya harga BBM, dan kembali muncul yang tidak kalah fenomenalnya untuk melengkapi raport jokowi adalah kenaikan harga bahan pokok diantaranya beras.

Beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, sehingga atas  kenaikan harga beras akan dengan mudahnya memicu kenaikan harga bahan pokok lainya. Memang urusan perut adalah persoalan sensitif, persoalan hidup dan mati. Lalu pertanyaanya, siapa yang diuntungkan dengan kenaikan beras ini? Petani ditingkat Grass Root kah?

Data BPS mencatat selama tahun 2012 hingga tahun 2015, kenaikan harga beras kali ini merupakan kenaikan tertinggi hingga 25%, namun tingkat kesejahteraan masyarakat justru cenderung turun dan stag pada angka 3%.  Lalau Siapa yang diuntungkan? Tentunya para kalangan ditingkat menengah yang mengeruk keuntungan. Karena dengan keadaan ini akan dengan mudahnya memainkan pasokan beras dan mendapat keuntungan melimpah. Pemerintah memang sudah melakukan Operasi pasar, namun standar atau kualitas beras yang dimiliki masih dibawah rata-rata. Lalu dengan begini apakah benar, pemerintah masih memihak kepada rakyat? http://issuu.com/bemfema/docs/femaction_edisi_maret

Kawan-kawan mahasiswa pertanian, Indonesia kali ini sedang mengalami sebuah gejolak yang luarbiasa. Dan rakyat merindukan gerakan mahasiswa atas lemahnya mereka menerima kuasa. Problematika ini sudah seharusnya menjadi panggilan bagi Mahasiswa Pertanian yang katanya memihak masyarakat. Sedikit banyak subsidi pendidikan yang kita nikmati kini ada keringat-keringat mereka yang harusnya kita bayar

lunas. Dan kali ini Indonesia memanggil kita untuk bergerak, lalu apakah kamu sudah tergerak? Atau tragedi 98 akan terulang?

Baik Buruknya Indonesia Kedepan ada Campur Tangan Kita”

Hidup Mahasiswa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun