Mengacu kepada paragraf pertama yang saya tulis sebelumnya, pada kesempatan ini, melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan kepada kawan-kawan, khususnya mereka yang baru pertama kali memilih bahwa Pemilu adalah ajang untuk menentukan nasib dan masa depan bangsa kita, bangsa Indonesia. Apa yang kalian putuskan sebagai pilihan di TPS nanti akan mempengaruhi banyak hal, terutama kehidupan kalian paling tidak untuk 5 tahun ke depan. Saran saya, gunakan hak pilih itu dengan sebaik-baiknya dan secermat mungkin.Â
Gunakan pendekatan rasional dan ilmiah dalam menentukan siapa calon pemimpin yang bakal kalian pilih. Pendekatan itu berupa rekam jejak, latar belakang pendidikan, pengalaman di pemerintahan, prestasi kerja, moral (termasuk etika), karakter dan visi/misi apa yang mereka bawa untuk Indonesia di masa depan. Dalam hal visi/misi ini, kawan-kawan harus teliti dan realistis betul, mana yang sesuai dengan kebutuhan kalian dan relevansinya dengan kondisi saat ini dan 5 tahun ke depan.
Saat ini, negara kita memiliki cukup banyak masalah yang harus segera diselesaikan. Mulai dari kemiskinan, minimnya lapangan pekerjaan, akses pendidikan yang masih sulit, akses layanan kesehatan yang belum memadai, maraknya kasus korupsi, gejolak sosial dan kriminalitas, masalah HAM dan hukum yang berantakan, masalah ekonomi dan dunia usaha, masalah pemuda dan olahraga, serta tidak kalah pentingnya adalah masalah lingkungan dan perubahan iklim. Kompleksitas dari segi kuantitas dan kualitas masalah ini tentu saja tidak mudah untuk diselesaikan. Hanya pemimpin yang punya komitmen, integritas dan kapasitas yang kuatlah yang akan mampu untuk mengatasinya.
Setiap orang memiliki hak yang sama dalam menentukan pilihan politiknya. Termasuk juga hak untuk menentukan pendekatan apa yang mereka gunakan dalam memilih calon pemimpinnya. Tetapi, perlu diingat bahwa menentukan pilihan politik terutama memilih Presiden/Wakil Presiden sebaiknya didasari oleh pendekatan yang mengutamakan rasionalitas dan akal sehat, bukan sebaliknya emosional dan sentimentil.
Memilih pemimpin sama halnya seperti memilih pasangan hidup, harus memiliki passion, komitmen, kesepahaman, tanggung jawab dan keinginan untuk bekerjasama dan melayani satu dengan yang lain. Meski demikian, salah dalam memilih pasangan hanya akan memiliki dampak secara individu, tetapi salah memilih pemimpin bisa berdampak lebih luas secara sosial dan kemanusiaan.
Terakhir, saya ingin memberikan opsi bagi kawan-kawan semua di manapun kalian berada di seluruh pelosok tanah air, pilihlah Capres/Cawapres yang memberikan titik terang dan kejelasan pada nasib kalian 5 tahun kedepan. Pilihlah calon pemimpin yang mengerti masalah bangsa dan bagaimana menyelesaikannya, pilihlah calon pemimpin yang sesuai antara kata dan tindakannya, pilihlah calon pemimpin yang memiliki program kerja yang relevan dengan kebutuhan kalian saat ini dan pilihlah calon pemimpin yang memiliki basis moral dan etika yang baik dalam kepribadiannya. Selamat memilih, semoga bangsa Indonesia mendapatkan Presiden dan Wakil Presiden yang amanah, beretika, berintegritas, cerdas dan bertanggung jawab.
Indonesia, 14 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H