Mohon tunggu...
Ali Marwan
Ali Marwan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis / Konten Kreator

Passionate terhadap sastra terutama dunia kepenulisan karya fiksi dan sedang menekuni dunia konten kreator.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sadrah

9 Januari 2024   00:03 Diperbarui: 9 Januari 2024   00:07 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah naungan nabastala, aku menyaksikan tubuh-tubuh mala bersimpuh sadrah
Menyemai upaya tanpa lelah, lewat tangan-tangan menengadah
Entah berapa lama berdiri di sana, di sudut-sudut jalan penantian
Mengiba pada yang punya kuasa, memasrahkan seluruh hari bermandi peluh demi beberapa keping logam recehan

Mereka tak pernah mengenal tempat pulang bernama rumah
Malam-malam dinginnya diserahkan begitu saja pada ubin-ubin basah
Dan kanak-kanak itu menggelayut dipelukan sang ayah, terpulaskan oleh lelah
Pada mereka, tiada lagi sebarang pinta terpatri, melainkan pinta pada sang Maha, kiranya sudi membukakan gerbang marhamah.
Kiranya kelak esok, mata membuka tanpa rasa gelisah.

_ Risalah Alhiee

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun