Mohon tunggu...
Ali Fahmi
Ali Fahmi Mohon Tunggu... Nelayan - Santri

Bersama 'kata' aku bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Surga di Balik Persaudaraan Kita

3 Oktober 2019   21:59 Diperbarui: 3 Oktober 2019   22:17 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalani kehidupan di negara dengan populasi penduduk mayoritas beragama Islam, Indonesia, ini sudah selayaknya menjalin keharmonisan dalam menjalani kehidupan di setiap harinya. Karena memang seorang muslim merupakan saudara bagi muslim yang lain. Begitulah hadis Nabi Saw. menyikapi hubungan umat yang seagama (Islam). 

Persaudaraan, atau lebih dikenal dengan Ukhuwah Islamiah, yang dimaksudkan dalam Islam adalah mereka yang menjalin hubungan karena dasar keimanan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan hanya karena persaudaraan berdasarkan nasab semata. Persaudaraan yang hanya terjalin karena nasab atau darah saja akan terputus dengan perbedaan agama. Beda halnya Ukhuwah Islamiah yang tak terputus oleh perbedaan apa saja.

Banyak teladan yang telah Baginda Nabi Saw. dan para sahabat gambarkan mengenai persaudaraan umat Islam pada masa itu: Saling mengasihi, menyayangi, saling menolong layaknya satu tubuh  membutuhkan anggota tubuh yang lain.

Seperti halnya ketika tangan kiri tergores pisau; mengalir darah dengan derasnya, tanpa komando tangan kanan akan langsung  berusaha sedemikian rupa untuk menutup luka tangan kiri agar darah tak lagi mengalir. Tak jauh beda dengan kaki yang langsung akan mencari obat agar luka yang dialami oleh tangan kiri tidak menjadi parah. Hal yang sama juga akan dilakukan oleh kedua mata yang bahkan kedua mata sampai ikut menangis karena menahan atau bahkan ikut merasakan pedih yang dialami oleh tangan kiri. Begitulah yang digambarkan oleh para umat terdahulu tentang persaudaraan orang-orang yang beriman.

Sekarang tinggal bagaimanakah kita, sebagai umat masa kini, merealisasikan kembali persaudaraan tersebut. Dengan menbantu serta meringankan saudara kita yang sedang membutuhkan dengan usaha yang mampu kita lakukan. Karena seorang mukmin dengan mukmin yang lain tak ubahnya satu bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.

Dengan begitu, --semoga-- persaudaraan yang telah terjalin dalam bingkai keimanan dapat menghantarkan kita ke Surga yang telah dijanjikan. Amin...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun