Aku adalah debu yang terhempas
Diterpa semilir angin yang gemulai
Mari menari bersamaku
Melihat dunia
Ruang dan waktu saling mengiringi
Seakan malam sunyi menyelimuti
Menusuk
Tulang rusuk tertusuk
Mengalir menyatu
Dalam lantunan nada dan irama
Biarlah suara ini
Mendayu-dayu
Sukmaku bergetar
Suara ini
Nada ini
Oh Tuhan…
Kuasamu Dzat Maha Agung
Berbisikku lirih
Tuhan ...
Ku Hambamu
Sukmaku hilang
Terpecah dalam angan kosong
Mencari Nur Dzat sejati
Agar hamba dapat mengabdi
Tak terasa setetes embun mataku
Tumpah menimpaku
Aku adalah debu
yang berserakan kecil-kecil
Mungkin banyaknya dosaku
Menutup rahmatmu
Aku adalah debu
Yang hilang dalam keraguan
Biarkanku memujamu
Menyebutmu
Begitu agung asmamu
Sampai tak bisaku menyebutmu lagi
Dalam nada dan irama
Nan syahdu ini
Biarkan Tuhan
Biarkan
Aku adalah debu yang terbuang.
Teras pondok, 30 November 2022 M.