Mohon tunggu...
Ali masum
Ali masum Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Seniman Kaligrafi

Asna Art Gallery. Hub. 089609795999/www.asnaagallery.com. ASNAA ART GALLERY, merupakan salah satu lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan kesenian terutama di bidang seni kaligrafi dan jasa pembuatan kaligrafi. melayani; * jasa pembuatan kaligrafi dinding masjid, mushola. * jasa pembuatan kaligrafi kanvas, kuningan, dan kaligrafi tekstur. * jasa lukis wajah dll. * Bimbingan lomba kaligrafi, lukis, dan mewarnai dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA dan UMUM secara profesional baik secara Offline dan Online.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membaca Sebuah Karya Seni Kaligrafi Dimensi

1 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   18:01 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam membaca sebuah karya seni tidaklah mudah, apalagi jika harus membaca sebuah karya seni kaligrafi. Hal ini memperlukan sebuah analisis yang sangat cermat dan mendalam, perlu kepekaan rasa yang tajam agar kemampuan dalam memahami serta membaca sebuah karya seni tidaklah salah, setidaknya dari sebuah karya seni kita dapat  mengambil sebuah nilai moral dari beberapa sudut pandang yang sesuai dengan karya seni tersebut.

Maka tidak heran, jika seorang seniman kaligrafi sebelum melukiskan ataupun menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an diatas kanvasnya yang dijadikan sebuah karya, perlu menguasai beberapa disiplin ilmu geramatikal bahasa. Seperti disiplin  ilmu Nahwu, ilmu Shorof, Balaghoh, dan ilmu tafsir. 

Disiplin semua ilmu ini sangatlah diperlukan oleh seorang seniman kaligrafi, agar seorang seniman kaligrafi lebih berhati-hati dalam menuliskan ayat Al-Qur'an, karena jika seorang seniman kaligrafi salah dalam penulisan ayat Al-Qur'an maka arti yang akan disampaikan akan berdeba dengan kebenaran arti  yang semestinya.

Oleh sebab itulah pada kesempatan kali ini kita akan bersama-sama mempelajari bagaimana cara membaca dan memahami sebuah karya seni kaligrafi yang sesuai. Karya seni kaligrafi ini, berjudul "Tujuan Hidup", saya menggunakan cat acrylic dan canvas, dengan ukuran 50X70 CM, pembuatan karya tahun 2020 M. 

Dalam karya ini menjelaskan, bahwa kita harus memiliki tujuan hidup, agar kita senantiasa memperoleh kebahagiaan yang sesuai dengan tata cara agama serta mendapatkan keberkahan hidup. Agar mendapatkan keberkahan hidup ini tetap sesuai dengan tujuan hidup, perlu mempertahankan keutuhan serta kebahagiaan keluarga terutama dari panasnya api neraka.

Pada kalimat awal tertuliskan "Ku Anfusakum" yang memiliki arti, bahwa agar kita semua dapat berhasil dalam mengarungi kehidupan dalam bahtera rumah tangga yang begitu berlika-liku, langkah awal yang perlu disiapkan adalah memperbaiki diri sendiri terlebih dulu, baik dari segi ibadahnya, segi pemahaman nilai agamannya, serta perilakunya, begitu juga sosial kemasyarakatan, sudah sesuai apa belum dengan syariat agama yang berlaku.

Setidaknya agar tujuan hidup ini senantiasa mendapatkan kebahagiaan terutama keluarga kita, agar hal itu tecapai kita harus senantiasa intropeksi diri. Mungkin karena kita sering melakukan dosa kecil maupun dosa besar, bahkan tidak terlepas dari mencampuri urusan rumah tangga orang lain, sedangkan rumah tangga sendiri tidaklah difikirkan pada semestinya. 

Contoh lain kita menganggap bahwasanya memiliki banyak harta menjadi tujuan hidup yang utama, padahal tidak memiliki rasa empati terhadap tetangganya yang semestinya dia bantu. Bahkan masih merasa acuh tak acuh dengan sosial kemasyarakatan serta lebih memilih menggunjing dan menggosip tanpa mengetahui benar apa salah dengan informasi yang didapatkannya. sikap seperti ini tidaklah sesuai dengan ajaran syariat agama yang semestinya.

Pada lafal kedua tertulis "Wa Ahlikum Nara" yang memiliki arti, dan selamatkanlah keluargamu dari panasnya api neraka. Dalam kata ahlikum nara, mengandung arti bahwa dalam mencapai kebahagiaan yang hakiki, tidak dapat dinikmati sendiri karena ada tanggung jawab besar kita agar senantiasa membimbing serta menyelamatkan keluarga kita dari panasnya api neraka. 

Maka tak heran di dalam surat At-Tahrim ayat enam ini, kalimat yang dipakai adalah dirimu terlebih dulu, baru keluargamu setelah itu baru orang lain. Dalam diksi ini menjelaskan bahwa batera rumah tangga sangatlah menentukan bagaimana kita bahagia dan mendapatkan kesuksesan yang kita inginkan. Bagaimana seorang pemimpin dalam mengatur sebuah negara jika kesulitan dalam mengatur bareta rumah tangganya sendiri, dapat dipastikan peran keluarga sangatlah penting.

Ada beberapa kriteria yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam memilih pasangan. Hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya  Nabi Muhmmad SAW bersabda, nikahilah wanita dengan dengan empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya, maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan beruntung. 

Dalam memilih wanita yang dijadikan pasangan hidup tidak boleh sembarangan, hal ini sangat erat hubungannya dengan bagaimana kita dapat mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia sampai diakhirat kelak. 

Karena pasangan kita sangat menentukan takdir hidup kita, oleh sebab itu berhati-hatilah, jangan asal memilih pasangan hanya dengan melihat kekayaannya saja, kecantikannya saja, atau dari keturunannya saja, yang lebih penting, kita harus melihat dari segi agamanya, itu sudah cukup sedangkan yang lainnya akan secara otomatis didapatkan, baik hartanya, kecantikannya, bahkan keturunannyapun akan didapatkan asalkan menikahi wanita yang senantiasa taat menjalankan agamanya dengan baik dan benar.

Selanjutnya kita akan membahas warna yang digunakan dilukisan dan bentuk tekstur yang dipilih dalam lukisan tersebut, pada lukisan tersebut lebih dominan warna coklat kemerahan, warna coklat melambangkan begitu banyak dosa yang harus ditanggung , dan warna merah melambangkan begitu panasnya api neraka sehingga tak seorangpun yang mampu menahan pedihnya panasnya api neraka tersebut, dipingir sebelah kiri terdapat warna putih kebiruan, warna ini melambangkan bahwa jika surga itu dikelilinggi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan pada diri kita,karena untuk dapatkan surga kita harus senantiasa beribadah kepada Allah  yang maha satu dengan cara menjaga sholat lima waktu. 

berbanding kebalik jika neraka itu dikelilinggi oleh kesenangan keduniawian yang sangat menipu kita. sedangkan warna kuning keemasan dalam ayat tersebut melambangkan, bahwa peran kita didunia, baik secara perilaku peribadi dan ketaat kepada Tuhan serta hubungan baik kita terhadap masyarakat sosial, terlebih tentang bagaimana cara kita memimpin keluarga, semua itu pasti akan dimintai pertanggung jawaban kelak.

Memang tidaklah mudah bagaimana kita dalam menyelamatkan keluarga kita dari panasnya api neraka sehingga dapat sama-sama masuk kedalam surga yang Tuhan sudah siapkan. Maka saat mengoreskan kalimat itu ada kesinambungan yang kompak agar diri kita dan keluarga kita terselamatkan dari api neraka. 

Untuk warna kuning kehijau-hijauan melambangkan, jika kita sudah mampu menghadapi berlika-likunya cobaan di dunia yang sangat komplek dengan penuh perjuangan, kesabaran, keikhlasan, tanpa pamrih niscaya kita akan mendapatkan kenikmatan hidup yang menjadi tujuan hidup yang bahagia dan sukses baik di dunia sampai di akhirat.

Lukisana ini diambil dari surat At-Tahrim ayat keenam. Garis besar dalam surat at-tahrim ini yaitu agar kita selamat dari murka Allah SWT, yang dimana sebagai hamba yang tidak mau menjalankan perintahnya dan meninggalkan segala larangannya, akan dijadikan bahan kayu bakar didalam api neraka selamanya, tempat tersebut dijaga oleh para malaikat berwajah seram serta sangat menakutkan.

Saat pembuatan lukisan ini bertepatan pada malam satu suro, menurut kepercayaan masyarakat jawa, menyebutkan sebagai malam yang sangat keramat dan disucikan. 

Maka tak heran bagi kalian yang memiliki kepekaan mata batin yang baik pasti akan segera memiliki karya lukisan tersebut tanpa mempersoalkan harga dari lukisan itu, yang menjadikan mahalnya nilai jual lukisan itu tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya, jika kita merasa sangat senang jika dapat memiliki karya lukisan tersebut maka sah saja kita memilikinya. 

saya berharap lukisan saya ini, senantiasa membawa keberungan hidup baik didunia sampai akhirat kelak bagi yang mau memilikinya, semoga Allah SWT, selalu menjaga kejernihan fikiran serta kesucian hati kita, yang dimana kita akan digolongkan sebagai hamba yang sholih dan sholikah yang senantiasa taat menjalankan perintah dan meninggalkan segala larangan Tuhan SWT. Amiin. 

           

 

 

 

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun