Mohon tunggu...
Ali Efendi
Ali Efendi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pemerhati Sosbud dan Lingkungan - Lahir dan tinggal di Kampung Nelayan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbagi Praktik Baik Lewat Karya Tulis

19 Maret 2023   20:24 Diperbarui: 19 Maret 2023   20:51 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 11-12 Maret 2023 Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) "Menulis Artikel Siap Terbit". Kegiatan diadakan secara daring (online) yang diikuti 85 peserta dari berbagai kota/kabupaten di Indonesia.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kabupaten Lamongan (Ir. Munif Syarif, MM.) sebagai Keynote Speaker, Hibatun Wafiroh, S.Pd, Si. M.Pd. (Sekretaris Jenderal IGI Pusat) sebagai Narasumber I, dan Ali Efendi, S.Pd. M.Pd. (Penulis Artikel dan Guru SMPM-14 Ponpes Karangasem Lamongan) sebagai Narasumber II.

Kegiatan hari pertama (11/3/2023) pembukaan dipandu oleh Anis Al Aminatuf, M.Par (selaku MC), memandu acara dengan profesional. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IGI menggema secara daring sebelum panitia memberikan sambutan selamat datang dan laporan kegiatan diklat oleh Shoham, S.Sos, S.Pd.I.

Acara kemudian diserahkan kepada Dwi Ita Agustina, S.Pd (moderator) memberikan kesempatan kepada Ir. Munif Syarif, MM. (Keynote Speaker). Inti yang disampaikan adalah guru harus terlibat aktif dalam arus perubahan sebagai dampak kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, tugas guru menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman sangatlah berat.

Sesi kedua materi disampaikan Hibatun Wafiroh, S.Pd, Si. M.Pd. terkait dengan Kurikulum Merdeka yang dikaitkan dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Keahlian menulis merupakan salah satu keahlian yang harus dikuasai oleh guru karena guru di era digitalisasi harus melek literasi, jika tidak ingin ditinggal oleh peserta didiknya.

Materi selanjutnya disampaikan Ali Efendi, M.Pd., dengan materi umum "Teknik Menulis Artikel". Ada 4 materi yang disampaikan; hari pertama materi tentang Konsep Dasar Menulis Artikel. Sedangkan hari kedua 3 materi tentang; 1) Mengenal Karakter Media Cetak dan Online, 2) Teknik Mengirim Artikel ke Media Massa, dan 3) Praktik Menulis Artikel di Media Massa.

Dokpri
Dokpri

Kebahagiaan Berbagi Praktik Menulis

Ketika IGI Kabupaten Lamongan meminta untuk menjadi pembicara dalam kegiatan Diklat Menulis Artikel, maka saya bersedia dengan niat berbagi ilmu dan ketrampilan sesama guru. Teringat kata guru-guru ketika masih belajar di madrasah bahwa "Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon tidak berbuah", walaupun hanya sedikit tetapi bagikanlah agar ilmunya bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.

Sekarang trend istilah best practice (praktik baik) di kalangan guru, pengalaman yang baik baik dari guru bisa tulis secara ilmiah sesuai dengan tata aturan dan teknis penulisan ilmiah. Tujuannya agar praktik baik yang dilakukan guru menjadi inspirasi dan bisa dicontoh di masing-masing satuan pendidikan dari berbagai daerah.

Keahlian dan kemampuan menulis merupakan ketrampilan yang dimiliki seseorang, beberapa ahli mengatakan bahwa ketrampilan menulis adalah kebiasan yang terus menerus. Jadi orang yang terbiasa menulis, melihat fenomena di sekitarnya akan menjadi karya tulis. Tetapi bagi orang yang tidak terbiasa menulis kejadian di sekelilingnya adalah hal yang biasa-biasa saja.

Maka ketrampilan menulis harus dilatih dengan intentif, tidak perlu banyak teori dulu yang terpenting menulis, menulis, dan menulis (M3). Banyak guru mengikuti diklat menulis yang diseleggarakan oleh berbagai lembaga, dari satu diklat ke diklat lainnya namun hanya kaya teori dan sertifikat tetapi nihil karya tulis.

Target utama diklat yang diselenggarakan IGI Kabupaten Lamongan adalah peserta dapat menghasilkan tulisan yang bisa diterbitkan di media massa, baik media cetak maupun media onlie. Maka materi teknis yang mendukung sehingga artikel peserta bisa dimuat di media massa.

Terbit di media online menjadi salah satu alternatif, selain bisa diterbitkan di media cetak. Maka peserta menyiapkan naskah kurang lebih 400 sampai 600 kata dengan tema dan topik lingkungan sekolah karena mayoritas peserta diklat adalah guru. Di samping itu, menyiapkan foto pendukung terkait dengan judul yang diangkat.

Ada banyak pilihan portal online yang bisa memuat tulisan yang disiapkan peserta karena mayoritas adalah pemula, maka alternatifnya banyak yang mengirim naskah ke kompasiana. Kesulitan-kesulitan yang dialami peserta saat membuat akun baru dan teknis mengirim naskah menjadikan saya sibuk untuk menjawab pertanyaan peserta.

Mayoritas peserta sudah mampu mengirim dan sukses ditayangkan (terbit) di kompasiana. Peserta kemudian mengirimkan link tulisan di google form yang sudah disiapkan panitia di grup WA (WhatsApp) sebagai tugas wajib mengikuti diklat, tidak lupa peserta juga mengirim link tulisan kepada pemateri.

Reaksi peserta sangat berbahagia karena tulisannya sudah bisa terbit dan merupakan pengalaman yang pertama, tidak lupa saya memberikan penilaian; aktual, bermanfaat, inspiratif, menarik, menghibur, dan menarik, serta menuliskan komentar.

Kebahagian peserta merupakan kebahagian saya juga karena bisa berbagi praktik baik cara menulis artikel dan bisa terbit di media. Semoga berbagi sedikit ilmu dapat bermanfaat. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun