Akhirnya aku dan Jamal tidak saling becakap melainkan diam, menyindir, dan selalu pamer makan enak seperti, makan ayam, daging, dll. Ya...walaupun makanan itu sering aku makan tanpa dari uang sawit yang ditinggalkan oleh orangtua kami. Aku sebagai guru honor disekolah negeri dan sebagai tentor di salah satu bimbingan belajar disyukuri alhamdulillah cukup. Dari uang mengajar dan sebagai tentor aku dapat membeli notebook meskipun secound. Aku sudah tekad untuk tidak akan meninggalkan rumah orangtua ku, meskipun semua akan di jual aku tetap akan membelinya. Itu janjiku....sampai jumpa di lain waktu guyss kelak aku akan menuliskan, apakah aku sudah membeli rumah ini atau aku yang telah pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H