Kenapa jahar, apa masalah.
Suara la boss ...si abyan lagi tidur, dia tidak bisa kalau berisik. (si Abyan anak adik kandung) Jawabku singkat dengan nada suara tinggi.
Sukak ku lah, heboh kali kau, kata si jamal
Lalu, kenapa kau gosipi aku di depan, kau pikir aku tidak dengar apa kau ceritakan dengan si lokot, ha. Tanyaku dengan nada tinggi.
Suka kulah, dia menjawab dan lalu pergi kedepan rumah berkumpul lagi dengan teman-temannya.
Aku mendatanginya yang sedang ngobrol dengan temannya itu dan bertanya hal-hal yang dibahas mereka,
Itu menjadi urusanku, karena kau sudah menyebarkan fitnah dan pencemaran nama baik, kau pikir aku tidak mendengar. Kurang ajar kau, bukannya mengayomi sebagai abang malah kau zolimi aku sebagai lelaki homo, penyuka sesama jenis, hati-hati kau berbicara ya jamal, kau punya anak laki-laki, dua anakmu laki-laki. Kau pikir aku ikhlas dan ridho kau gosipi aku seperti itu. Gak izin aku dunia akhirat ya jamal. Gak ikhlas aku.Â
Si jamal pun membalas ucapakanku,
Iya, kita tengok anaku kek mana, kaupun kita tengok kehidupan kek mana, macam hebat kali kau, percuma kau berpendidikan begitu kau becakap.
Â
Eh,,,, jangan kau bawa-bawa pendidikan ku ya, bukan kau yang menguliahkan aku, hati-hati kau becakap, aku biaya sendiri, sementara ladang kau nikmati beserta istrimu, kau pikir aku ikhlas kau makan itu, aku kelaparan sementara kau dan istrimu menikmati semuanya, ladang sawit mamaku kau nikmati semuanya. Ada aku mintak selama aku dirumah dan diperantauan, tidak kan? Aku marah dan melampiaskan semua apa yang aku rasakan dan aku diamkan.