Mohon tunggu...
Ali Azhari Siagian
Ali Azhari Siagian Mohon Tunggu... Guru - Guru/Tentor/Anak Kamar

aku suka menulis dan membaca, ku tulis apa yang menurutku layak di share dan di publikasikan, aku juga suka drama di dalam hidup dan itu bisa menjadi karya. (Dosa membuat kita dewasa ; Muhidin. M. Dahlan-Tuhan izinkan aku menjadi pelacur)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Terlalu Kasar kepada Murid

27 Mei 2022   20:29 Diperbarui: 27 Mei 2022   20:41 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru adalah teladan, segala yang dilakukan guru kepada murid akan menjadi contoh baginya ibarat Guru kencing berdiri maka murid kencing berlari (abdullah munir). Murid adalah aset negara atau Only The Young menurut lagu Taylor Swift, generasi muda yang akan membawa negara ini, mengubah negeri ini, dan tangan terakhir.  

Saya selaku guru tenaga honorer disekolah negeri ataupun swasta bahkan tempat saya mengajar bimbingan belajar, kerap sekali saya melihat, mendengar, guru selalu berkata kasar, intonasi suara berbeda saat memberi tahu, menasehati, dan memuji, kalau seperti ini pembunuhan mental akan terjadi pada murid, murid tidak akan mau menyampaikan suara, tidak akan mau ikut berpartisipasi dalam proses kegiatan belajar mengajar karena guru telah membunuh karakter keinginan tahu siswanya sendiri maka akhirnya adalah dimana siswa akan menjadi Diam, dan dunia akan kehilangan generasi yang berani bersuara benar dan lantang. 

Guru harus lebih lihai dalam bermain peran didalam kelas besarnya, guru harus bersahabat dengan siswanya agar suasan dalam kelasnya tidak kaku, guru juga memberikan contoh selayak mendidik dan terdidik contohnya guru melarang siswanya untuk tidak merokok sementara gurunya merokok didalam kelas, guru juga melarang siswanya untuk duduk di atas meja sementara gurunya ada menyandarkan badannya di atas meja seperti terkesan duduk dimata muridnya, siswa melihat abstrak kepada gurunya, salah sedikit akan menjadi budaya untuk siswanya dan kehancuran masa depan maka akan muncul kalimat ini di mulut siswa alah... guru kita saja seperti itu kok. 

Maka hancurlah reputasi guru dimata siswanya. Begitulah kalah guru kasar dalam berbicaranya apalagi guru memanggil siswanya dengan sebutan Kau, loe, lu, dan lebih parah lagi gurunya memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Aku . Ini akan lebih hancur lagi nilai sejatinya guru itu dimata muridnya sendiri, maka apa yang akan terjadi kalau guru memberikan kata - kata kasar yang akan terjadi ialah ; 

  1. Siswa akan menjadi anarkis dan arogan

  2. Siswa akan menjadi kasar terhadap teman sebaya dan orang dewasa

  3. Siswa akan menjadi tidak sopan saat mengikuti tes wawancara dalam dunia kerja

Dan mungkin akan banyak lagi, akan banyak nilai negatif dari apa yang di ciptakan oleh guru itu sendiri mulai dari kata kasar, dan ketidak dolanan dalam kegiatan belajar didalam kelas besar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun