Mohon tunggu...
Ali
Ali Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis sebagai cara melatih skill

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Katanya Resesi, Tapi iBox Malah Antri

30 Oktober 2022   12:07 Diperbarui: 30 Oktober 2022   12:12 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resesi Akan Datang

2023 Gelap

Ekonomi Dunia Akan Gelap

Kamu mungkin sudah sering banget liat tulisan-tulisan seperti itu di media, gembar-gembor resesi yang bikin orang-orang jadi takut seolah kita akan mati kelaparan dan kesusahan.

Sebelum itu kita harus tahu dulu secara singkat apa itu resesi biar tidak salah paham.

Melansir dari BFI.co.id, Resesi adalah "Sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan dimana perputaran ekonomi suatu negara berubah menjadi lambat atau buruk. Perputaran ekonomi yang melambat ini bisa berlangsung cukup lama bahkan tahunan akibat dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) suatu negara menurun selama dua kartal dan berlangsung secara terus menerus."

Menurut National Bureau of Economic Research (NBER), resesi sebagai kondisi dimana negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam kurun waktu beberapa bulan dilihat dari PDB riil, penghasilan, tingkat pengangguran, produksi industri, penjualan grosir-ritel.

Mudahnya, resesi itu bisa dikatakan keadaan dimana perputaran ekonomi jadi melambat selama dua kartal berturut-turut, salah satu sebabnya karena inflasi dan orang-orang mulai menabung.

Tapi kok, masih banyak aja tuh orang yang belanja? Minimarket masih antri, pusat perbelanjaan masih rame, event-event masih rame dan yang paling baru iBox yang sampai antri karena orang-orang melakukan pre-order Iphone 14.

Jadi gini, kalau kamu baca lagi pengertian dar Resesi, itu adalah keadaan dimana perekonomian suatu negara jadi melambat atau turun selama dua kartal, bukan berarti keadaan masyarakat jadi jatuh miskin, melarat, perusahaan bangkrut dan sebagainya.

Orang-orang mulai banyak ketakutan karena penyampaian media yang menjelaskan seolah-olah dunia akan hancur. Padahal, hal itu tidak benar.

Benar harga barang akan naik pelan-pelan, benar juga kalau paket data mulai mahal dan sejenisnya. Kenaikan harga ini yang membuat orang-orang mulai menekan belanja mereka dan mencari barang substitusi.

Dari Bisnis.com baru-baru ini, Amerika Serikat bahkan dikatakan sudah bebas dari resesi dan mengalami kenaikan aktivitas ekonomi di kartal ketiga.

Indonesia? dikatakan Indonesia adalah negara yang paling resilience dari menghadapi resesi. Inflasi kita bahkan lebih rendah dari negara lain dan memiliki aktivitas ekonomi yang cukup baik.

Meskipun begitu, kenaikan harga barang membuat orang-orang mulai berpikir dua kali dalam belanja jika hal tersebut tidak butuh-butuh banget.

Selain itu, ini bukan kali pertama jika dibilang negara ini mengalami resesi. Mungkin belum disebut resesi tapi sudah berasa susahnya.

Hal ini terjadi saat 2019 dimana Covid-19 pertama kali melanda, minimarket pada tutup atau waktu bukanya dibatasi, antrian dibatasi dengan jaga jarak, keluar rumah juga dibatasi dan kebijakan pemerintah untuk memakai masker.

Namun, kamu yang alumni Covid-19 kesusahan nggak kira-kira? bukannya malah jadi sering belanja online daripada offline? Justru makin banyak aja online market dan online shop yang ngasih promo gila-gilaan.

Bukannya kamu jadi makin hemat saat itu?

Ini dia maksud dari resesi yang seharusnya tidak perlu kamu takuti. Betul, kemungkinan besar jika begini terus akan sangat bahaya seperti pengangguran dan kemiskinan yang bertambah. Tetapi, bukan berarti kita bakal kesusahan parah sampai nafas gak bisa.

Seperti mereka yang pre-order Iphone 14, apakah menggambarkan betapa sulitnya keadaan ekonomi Indonesia? Kurir paket yang sering lalu lalang bawa paket apakah jadi contoh kalau kita sedang susah?

Namun, bukan berarti kamu meremehkan keadaan ini ya.

Tidak salah jika kamu berjaga-jaga jika terjadi keadaan terburuk untuk menabung di instrumen investasi atau sekedar menabung di bank.

Dengan menjalankan aktivitas dengan normal, mulai melakukan perhitungan terhadap pengeluaran kamu selama harga barang naik dan menabung atau berinvestasi, akan membawa kamu untuk selamat menghadapi keadaan resesi yang ditakutkan.

Terus, gimana dengan orang yang pre-order Iphone 14 sampai rela antri?

Jadikan contoh bahwa Indonesia masih belum memasuki keadaan ekonomi dunia paling buruk, masih ada orang-orang yang mau mengeluarkan uang mereka untuk meningkatkan perputaran ekonomi.

Dengan stimulus seperti ini, secara tidak langsung menjaga kita dari jurang paling buruk.

Dan, itu uang mereka juga jadi suka-suka mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun