Setiap orang pastinya tak terlepas dengan masalah. Sayangnya, tidak semua orang bisa menyelesaikannya dengan baik. Mereka seakan buntu dan tak tahu jalan keluar dan belum bisa menemukan solusi terbaiknya.
Lebih parahnya lagi, mereka menjadi stress, depresi, dan tak sedikit juga yang berujung kematian karena putus asa.
Bagi seorang yang beragama, pastinya mereka akan mendekatkan diri kepada Tuhan saat tengah menghadapi masalah.
Namun, bagi orang yang lemah imannya, tak jarang mereka tak bisa bangkit dan terpuruk dengan problem kehidupannya.
Tetapi, tahukah Anda bahwa sebenarnya Tuhan memberikan suatu cobaan bergantung pada kemampuan hamba-Nya?
Adanya masalah yang muncul bukan berarti tak ada jalan keluar. Justru kita disuruh untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara berdzikir dan melakukan amal kebaikan.
Salah satu amalan yang bisa dijadikan sebagai pegangan yaitu amalan ilmu hikmah.
Di kalangan para spiritualis Islam, amalan ilmu hikmah sudah bukan hal baru lagi. Terutama di dunia pondok pesantren salaf, ilmu hikmah sudah menjadi hal yang biasa dan sangat lazim.
Banyak sekali ajaran ilmu hikmah yang bisa dijadikan sebagai media berdzikir sekaligus menyelesaikan problem masalah.
Hanya saja, masih ada juga orang yang memandang sebelah mata terhadap ilmu hikmah ini.
Ya, merekalah orang-orang yang kurang sepaham atau kurang sependapat dengan amalan ilmu hikmah yang sebenarnya telah diajarkan para ulama terdahulu. Hal ini pun menuai pro dan kontra.
Perlu diketahui bahwa amalan ilmu hikmah dalam ajaran syariat Islam merupakan ilmu tingkat tinggi dalam mencapai suatu tingkatan yang bisa memberikan kemudahan dalam menyelesaikan beragam persoalan.
Misalnya saja masalah hutang, jodoh, membuka mata batin, mendapatkan keberuntungan dan sebagainya.
Amalan ilmu hikmah memang tidak banyak orang yang menguasainya.
Namun, akan menjadi mudah ketika ada seorang guru yang memberikan restu sehingga sang murid pun bisa menjadi mudah menguasainya. Inilah yang disebut dengan ijazah.
Saat sang guru ilmu hikmah memberikan ijazahnya kepada murid, maka keberkahan dari amalan ilmu hikmah ini pun ada.
Saat murid melakukan amalan ilmu hikmah ini, maka ia pun bisa dengan mudah dalam memperoleh suatu keberkahan dari sang guru.
Dengan demikian, khasiat dari amalan ilmu hikmah pun dapat diperoleh sesuai dengan keinginannya.
Namun, perlu diketahui bahwa setiap guru dalam memberikan ijazah, mereka memiliki tata cara pengamalan yang tidak sama. Meski demikian, maksud dan tujuannya pun sama.
Sehingga bisa dikatakan meski sama-sama mempelajari ilmu hikmah untuk membuka mata batin, mendapatkan jodoh, meraih kesuksesan atau kekayaan, misalnya, tetapi dengan tata cara, pengamalan, ataupun laku tirakat yang berbeda, maka hasilnya pun bisa saja sama bagusnya.
Terkadang, malahan ada yang pengamalannya begitu mudah, tetapi khasiat dan manfaatnya sama. Bahkan, hasil yang diperoleh bisa saja malah lebih baik.
Pastinya, hal itu bergantung pada sang guru dalam memberikan ijazah. Selain itu, sang murid pulalah yang cukup berperan.
Ketika sang murid melakukan amalan ilmu hikmah dengan penuh kesungguhan, ikhlas, dan istikomah, maka keberkahan dari amalan yang dilakukan tersebut ia dapatkan.
Bahkan, ada juga ilmu hikmah yang bisa diamalkan untuk menciptakan sebuah sarana. Sarana inilah yang disebut sebagai sarana spiritual.
Bagi seorang spiritualis, sarana spiritual banyak sekali jenis dan macamnya. Salah satu di antaranya adalah gelang yang terbuat dari batu ataupun kayu yang diciptakan sehingga memiliki tuah.
Amalan, wirid, ataupun doa-doa khusus yang dipanjatkan kepada Allah ditujukan pada gelang ini sehingga memiliki daya energi atau tuah.
Maka dari itu, gelang ini pun bisa disebut sebagai gelang bertuah. Tidak hanya itu, banyak sekali jenis sarana spiritual lain yang bisa diciptakan melalui amalan ilmu hikmah oleh sang pakar spiritualis.
Situs terkait:
http://amalanhikmah.com/Â situs resmi yang membahas amalan ilmu hikmah
http://gelangbertuah.com/Â website yang mengupas gelang bertuah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H