Perlu diketahui bahwa amalan ilmu hikmah dalam ajaran syariat Islam merupakan ilmu tingkat tinggi dalam mencapai suatu tingkatan yang bisa memberikan kemudahan dalam menyelesaikan beragam persoalan.
Misalnya saja masalah hutang, jodoh, membuka mata batin, mendapatkan keberuntungan dan sebagainya.
Amalan ilmu hikmah memang tidak banyak orang yang menguasainya.
Namun, akan menjadi mudah ketika ada seorang guru yang memberikan restu sehingga sang murid pun bisa menjadi mudah menguasainya. Inilah yang disebut dengan ijazah.
Saat sang guru ilmu hikmah memberikan ijazahnya kepada murid, maka keberkahan dari amalan ilmu hikmah ini pun ada.
Saat murid melakukan amalan ilmu hikmah ini, maka ia pun bisa dengan mudah dalam memperoleh suatu keberkahan dari sang guru.
Dengan demikian, khasiat dari amalan ilmu hikmah pun dapat diperoleh sesuai dengan keinginannya.
Namun, perlu diketahui bahwa setiap guru dalam memberikan ijazah, mereka memiliki tata cara pengamalan yang tidak sama. Meski demikian, maksud dan tujuannya pun sama.
Sehingga bisa dikatakan meski sama-sama mempelajari ilmu hikmah untuk membuka mata batin, mendapatkan jodoh, meraih kesuksesan atau kekayaan, misalnya, tetapi dengan tata cara, pengamalan, ataupun laku tirakat yang berbeda, maka hasilnya pun bisa saja sama bagusnya.
Terkadang, malahan ada yang pengamalannya begitu mudah, tetapi khasiat dan manfaatnya sama. Bahkan, hasil yang diperoleh bisa saja malah lebih baik.
Pastinya, hal itu bergantung pada sang guru dalam memberikan ijazah. Selain itu, sang murid pulalah yang cukup berperan.