Sebelum melakukan digitalisasi, UMKM mempunyai ruang lingkup pemasaran yang terbatas. Konsumen mereka hanya orang-orang yang tinggal di sekitar tempat usaha. Pemasaran produk pun hanya melalui testimoni dari mulut ke mulut.
Dengan melakukan digitalisasi, UMKM berpotensi membuka jaringan konsumen lebih luas karena dengan digitalisasi memudahkan UMKM menginformasikan produknya secara digital sehingga komunitas yang ada di berbagai platform digital tahu dan mudah mengakses produk UMKM.
3. Mempermudah Transaksi
Pada saat ini masyarakat sudah terbiasa dengan transaksi digital sehingga melakukan transaksi hanya dengan menggunakan smartphone. Transaksi digital ini sangat memudahkan, UMKM yang sudah go digital membuat konsumennya mudah bertransaksi.
Salah satu yang dilakukan BRI untuk memudahkan transaksi, BRI menyediakan BRIAPI, aplikasi yang dikembangkan BRI yang memungkinkan integrasi antara aplikasi pihak ketiga dengan layanan BRI.
Berbagai merchant telah mendukung sistem pembayaran digital yang terintegrasi dengan BRIAPI. BRIAPI menyediakan berbagai produk untuk kebutuhan transaksional maupun informasional. Dengan BRIAPI, merchant memperoleh kelengkapan sistem pembayaran digital yang dibutuhkan UMKM dalam go digital.
3. Meningkatkan PendapatanÂ
Karena transaksi digital sangat mudah, mau tidak mau efeknya adalah pada pendapatan UMKM yang meningkat tajam. UMKM cukup mengoptimalkan promosi sehingga sampai pada konsumen. Proses digitalisasi UMKM makin optimal dan meningkatkan pendapatan dan mendatangkan lebih banyak keuntungan.
4. Merespon Perubahan Gaya HidupÂ
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa tren belanja masyarakat ke depan adalah belanja online. Ia turut menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi market digital terbesar di Asia Tenggara. Salah satu infrastruktur pendukungnya adalah UMKM.