POTENSI wisata alam di Pangandaran Jawa Barat memang luar biasa. Jika dulu yang dikenal hanya obyek wisata seperti Grand Canyon, Kampung Naga, dan beberapa pantai indahnya, kini bermunculan desa wisata, salah satunya Desa Wisata Selasari.
Desa Selasari terletak di ketinggian 200-500 mdpl, di wilayah Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Memiliki luas wilayah kurang lebih 2.292.500 ha. Kurang lebih 30 menit perjalanan dari Pantai Pangandaran.
Informasi yang saya dapat dari data pembangunan desa, Desa Selasari telah ada sejak jaman penjajahan Jepang. Awalnya masuk wilayah di Kabupaten Ciamis. Sejak adanya pemekaran pada tahun 2012, Desa Selasari kini masuk wilayah Kabupaten Pangandaran.
Sumber Daya Alam Desa Selasari sangat melimpah. Mulai dari batu alam, bambu, kayu, lahan kosong yang masih luas, tanah hibah masyarakat, tanaman palawija, padi, sungai, dan yang lainnya yang bisa digali untuk mendukung program pembangunan desa.
Selain itu sumber daya manusia juga sangat mendukung. Terlebih ketika Desa Selasari dijadikan Desa Wisata, masyarat dari berbagai kalangan membuka diri untuk bersama-sama memajukannya. Masyarakat yakin, jika desanya dijadikan desa wisata, perekonomian warga pun akan makin meningkat.
Buah kegigihan masyarakat kini makin terasa, mereka  berhasil memanfaatkan sejumlah potensi alam yang ada di Desa Wisata Selasari menjadi destinasi wisata yang mampu menarik banyak wisatawan berkunjung ke sana. Bahkan pada tahun 2021 lalu masuk 50 nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang dihelat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Desa Wisata Selasari layak masuk 50 nominasi karena daya tarik wisatanya cukup beragam. Mulai dari River Tubing Satirah, Pepedan Hills, Gua Lanang, hingga Budaya dan Kuliner khasnya.
1. River Tubing Santirah
River Tubing Santirah menjadi salah satu wisata andalan di Desa Wisata Selasari. Sungai Satirah yang airnya jernih dan dikelilingi alam yang indah, sangat cocok dimanfaatkan untuk wisata river tubing atau body rafting.
Panjang rute pengarungan alur sungai kurang lebih sepanjang 1,5 kilometer. Siapa pun yang mencoba pasti akan terkesan karena di sepanjang jalur akan menemukan beberapa spot yang tidak biasa seperti ada air terjun dan ada 4 buah gua alami dan eksotis.
Perjalanan pengarungan sungai pun tidak akan membuat bosan wisatawan karena para pemandu akan telah menyiapkan beberapa game, termasuk uji adrenaline melompat dari ketinggian. Selain itu pemandu juga dengan senang hati memberikan layanan foto dan video untuk mengabadikan momen sepanjang river tubing di sungai Santirah.
2. Pepedan Hills
Pepedan Hills adalah kawasan bukit di Desa Wisata Selasari yang sudah ditata dan dijadikan tempat menikmati suasana bukit yang indah dan sejuk. Di Pepedan Hills, wisatawan bisa menikmati sunset dan sunrise sekaligus karena puncak bukitnya sangat strategis. Selain itu, fasilitas di sini sangat lengkap, termasuk spot-spot swafoto yang menarik.
3. Gua Lanang
Objek wisata berikutnya yang disuguhkan Desa Wisata Selasari adalah menjelajah Gua Lanang. Wisatawan bisa mencoba caving atau menjelajah gua dengan kedalaman mencapai 364 meter ini dengan aman.
Siapa pun yang akan caving, pasti akan ditemani pemandu yang handal, terlatih, dan tahu seluk beluk gua.
4. Budaya dan Kuliner Khas
Potensi lain di Desa Wisata Selasari adalah seni budaya tradisional yang beragam, walaupun mayoritas didominasi oleh seni budaya khas Pangandaran. Sebut saja misalnya ronggeng gunung, angklung buhun, kolotok dan sebagainya.
Sementara untuk kuliner khas yang ditawarkan antara lain pindang gunung dan pakis krispi. Pindang gunung adalah sop ikan dengan kuah rempah-rempah yang selama ini menjadi kuliner khas Pangandaran. Sementara pakis krispi adalah daun pakis atau paku yang digoreng dengan bumbu tepung.
Gimana? Ingin coba menjelajah desa wisata yang ramah lingkungan? Datang saja ke Desa Wisata Selasari. Nggak usah takut buat yang dari luar kota, selain aksesnya sangat mudah, di sana juga ada homestay dan pemandu wisata yang ramahnya nggak ketulungan. Maklum pemandunya khas orang sunda yang memang ramah-ramah, hehehe. Awas lho, harus jaga diri dan jaga hati, takut kecantol! Seperti Adira Finance yang menggagas Desa Wisata Ramah Berkendara, dan Festival Kreatif Lokal-nya, desa ini sangat cocok. Â Adira
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H