Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jangan Lupa Sedekah Karena Pahalanya Berlimpah

27 April 2022   08:09 Diperbarui: 27 April 2022   08:11 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi Itu Menyenangkan (Sumber Foto Freepik)

PADA suatu masa, Madinah mengalami kekeringan yang cukup panjang hingga penduduk kekurangan air. Saat itu, hanya ada satu sumur yang mengeluarkan air yaitu sumur milik seorang Yahudi. Yahudi tersebut kemudian menjual airnya kepada umat Islam dengan harga yang cukup tinggi. Tentu saja umat Islam menjadi resah.

Mendengar kabar tersebut, Rasulullah Saw, kemudian menyeru kepada para sahabatnya untuk menyelesaikan persoalan air dan sumur tersebut. Beliau menjanjikan siapapun yang membeli sumur miliki Yahudi tersebut dan mewakafkannya untuk umat Islam, maka kelak akan mendapatkan minuman di surga, sebanyak air dalam sumur tersebut.

Tanpa berpikir panjang, sahabat Utsman bin Affan mendatangi pemilik sumur dan bernegosiasi untuk dibeli. Pemilik sumur lantas bersedia menjual sumurnya dengan harga 12.000 dirham. Akan tetapi, hanya separo isi sumur. Artinya, antara Yahudi dan Utsman bin Affan secara bergantian memiliki sumur tersebut. Sehari menjadi milik Yahudi, sehari milik Utsman bin Affan.

Pada hari saat sumur dimiliki Utsman bin Affan, beliau membebaskan umat Islam mengambil air sebanyak-banyaknya dengan gratis. Sementara hari berikutnya, ketika sumur dimiliki Yahudi, dia tetap menjual airnya.

Kondisi tersebut ternyata tidak berjalan lama karena umat Islam tidak lagi membeli air pada Yahudi. Yahudi kemudian menawarkan kepada Utsman untuk membeli secara penuh. Utsman mengeluarkan 8.000 dirham lagi dari kantongnya untuk melunasi harga sumur. Sumur tersebut kemudian oleh Utsman bin Affan disedekahkan kepada umat. Siapa pun boleh memanfaatkan airnya tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Sebuah Sumur di Padang Tandus (Sumber Foto Freepik)
Sebuah Sumur di Padang Tandus (Sumber Foto Freepik)

Hingga saat ini Sumur Raumah telah berusia lebih dari 1.400 tahun dan airnya masih mengalir jernih. Di sekitar sumur kini terdapat sebuah masjid dan ladang kurma yang luas. Tanaman yang ada di sana tumbuh subur karena mendapatkan air yang cukup dari Sumur Raumah.

Sedekah, Infak, dan Zakat

Pada kisah di atas, Rasulullah Saw, menjanjikan siapa pun yang membeli sumur dan menyedekahkannya kepada umat Islam akan mendapatkan minuman di surga kelak. Sebetulnya apa itu sedekah? Kenapa begitu besar pahalanya?

Sedekah atau Shadaqah berasal dari kata sidq yang berarti kebenaran. Menurut istilah, sedekah berarti seseorang yang mengeluarkan harta atau non harta untuk kemaslahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun