“Alhamdulillah. Terima kasih Pak Ali, kiriman buku baru saja saya terima dari bapak (kurir) JNE,” pagi-pagi sebuah pesan lewat aplikasi whatsaap menyapa. Seorang teman pengelola sebuah Taman Baca di daerah Tarakan, Kalimantan Timur.
“Sama-sama,” balas saya singkat.
“Sebetulnya tadi saya mau tanya resi pengiriman biar saya follow up, khawatir bapak (kurir) JNE-nya nyasar karena rumah saya nggak masuk dalam peta,” lanjutnya sambil memberi emote senyum untuk menunjukkan kalau rumahnya berada di pelosok. “Ternyata barusan rumah saya diketuk. Anak-anak pasti senang dapat buku baru,” pungkasnya membuat saya lega.
(Cerita Indah di awal Desember 2020)
ENTAH berapa kali saya mendapat pesan senada di atas, dan setiap kali membacanya, kebahagiaan yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata selalu menyeruak dalam dada.
Saya jadi ingat sebuah qoute yang mengatakan bahwa, “Perjalanan hidup yang indah adalah ketika kita mampu berbagi, bukan menikmatinya sendiri”. Quote yang simpel, namun artinya sangat dalam.
Quote itu pula yang kemudian membuat saya ingin terus berbagi apa pun dan pada siapa pun, selagi terkait dengan dunia literasi. Kebetulan saya bekerja di penerbitan, menulis buku, juga sering diminta mereview dan mengulas buku di media sosial atau komunitas kepenulisan yang saya ampu. Setiap ada buku yang akan direview, bisa dipastikan penerbit akan mengirimkan beberapa judul buku terbitan terbarunya.
Setiap bulan biasanya menerima 10-30 judul buku, terutama buku bahan bacaan literasi untuk anak dan remaja. Belum lagi jika buku-buku yang saya tulis cetak ulang, pasti akan dapat bukti cetak yang jumlahnya antara 5 – 10 eksemplar.
Karena setiap bulan mendapat kiriman buku, otomatis buku di rumah terus menumpuk, bahkan sempat banyak yang masih tergeletak manis dalam kardus. Beruntung, mesti tak tersentuh, keamannya tetap terjaga, jadi tidak bakal rusak karena rembasan udara, air, atau kecoa.
Di rumah ada perpustakaan juga, tetapi hanya untuk keluarga, jadi koleksinya benar-benar dipilih yang dibutuhkan. Ingin buka Taman Baca takut tidak tertangani, jadi lebih dengan niat berbagi, memberi, dan menyantuni buku-buku dibagikan saja.
Kita tahu, sebagian besar daerah 3T menjadi gerbang tapal batas Indonesia. Karena letaknya berada jauh dari ibu kota provinsi, pembangunan infrastrukturnya pun belum merata. Sehingga, untuk menjangkau ke sana tidak mudah. Beruntung, ada JNE yang bisa membantu mengirimkan paket ke sana.
Menularkan Kebahagiaan
Selain kabar berita paket yang dikirim telah sampai, kabar lainnya yang lebih membahagiakan adalah foto-foto saat anak-anak yang ada di Taman Baca membuka paket dan membaca buku-buku kiriman. Melihat ekspresi mereka, rasanya sangat luar biasa.
Benar kata teman-teman pegiat literasi di daerah 3T, buku atau bahan bacaan literasi bagi mereka yang jauh dari kota-kota besar sangatlah berharga. Buku anak seperti picture book yang di kota-kota besar sangat jamak, di sana bisa dihitung dengan jari. Tidak heran jika mereka mendapat buku baru bagai mendapat berlian. Mereka bisa membacanya tanpa bosan.
Belum lagi anak-anak yang kemudian mengungkapkan apa yang dirasakan setelah membaca buku yang saya kirim. Tentang cerita yang paling disenangi, tentang tokoh cerita yang paling diidolai, dan sebagainya. Semua benar-benar makin menambah tumpukan kebahagiaan.
Aktivitas berbagi yang saya lakukan kemudian saya tularkan ke teman-teman penulis lain. Beberapa penulis yang tergabung dalam Forum Penulis Bacaan Anak pun lantas bahu membahu bergantian mengirimkan karya atau buku-buku koleksi yang sudah menumpuk di rumah langsung ke beberapa Taman Baca.
Gerakan berbagi yang dilakukan secara sunyi ini hingga sekarang terus bergulir. Secara bergantian saya dan teman-teman penulis bergerilya mencari calon donatur dan Taman Baca yang memerlukan buku-buku baru.
Kami percaya, setiap anak di mana pun berada berhak mendapatkan kebahagiaan melalui bahan bacaan. Terlebih lagi kebahagiaan yang didapat dari bahan bacaan dampaknya sangat besar karena akan mengubah dunia menjadi lebih indah dan lebih baik dari sebelumnya.
JNE Agen Kebahagiaan
Saya menjadi pelanggan JNE atau PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) kurang lebih sejak 15 tahun lalu, tepatnya ketika di dekat rumah ada gerai JNE. Saya ingat sekali, dulu lapaknya hanya menggunakan 1 meja kecil di depan garasi, seiring berjalannya waktu gerai pindah di salah satu ruko yang tidak jauh dari gerai awal.
Jika dulu terlihat sepi, saat ini hampir tiap hari barang yang akan dikirim menumpuk dalam ruangan berukuran kurang lebih 6 M2 dengan 4 pegawai yang siap melayani dengan sepenuh hati.
Tiap kali saya datang untuk mengirim paket buku, pasti disambut dengan ramah para pegawai yang sudah saya kenal. Saya merasakan sekali, kebahagiaan mereka ketika menerima banyak paket kiriman. Tidak heran, karena perusahaan jasa kepabeanan yang berdiri sejak 25 November 1990 itu memang punya komitmen tinggi untuk melayani pelanggan dengan kehandalan dan kecepatan layanan.
Peluang yang terus tumbuh mendorong JNE tak henti memperluas jaringannya ke seluruh kota besar di Indonesia. Menurut informasi dari web resmi JNE, hingga kini titik-titik layanan JNE telah mencapai lebih dari 6000 lokasi dengan jumlah karyawan lebih dari 40,000 orang.
Dalam usahanya, JNE mengedepankan sumber daya manusia dan teknologi sebagai bagian dari pengembangan. Mulai dari mesin X-Ray, GPS, hingga alat komunikasi satelit telah digunakan.
Berkat kehandalan dan komitmen tersebut, JNE mendapat banyak penghargaan, dari tahun 2018 – 2020 total ada 118 penghargaan yang telah diraih, mulai dari Adikarya Pos 2021, Anugerah Produk Asli Indonesia 2008, Top Brand Award 2014, hingga Millenial's Top Brand Award 2020. Termasuk sertifikasi ISO 9001:2008 atas sistem manajemen mutu yang telah dikembangankan selama ini.
Komitmen yang dibangun JNE memang tidak kaleng-kaleng, salah satu ujiannya adalah pada saat semua orang harus berada di rumah lantaran pandemi, JNE tetap melayani. Dengan sigap, sesuai dengan petunjuk pemerintah mereka melakukan protokol kesehatan dan kebiasaan baru seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, baik di tempat kerja atau pada saat mengantar kiriman. Bahkan, setiap paket yang dikirimkan disemprot disinfektan begitu tiba di tempat tujuan.
Layanan pengiriman yang dulu saya kenal hanya ada layanan REG (Reguler) dan YES (Yakin Esok Sampai), kini terus berkembang. Ada layanan COD Retail, Super Speed (SS), PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara), OKE (Ongkos Kirim Ekonomis), JNE Loyalty Card (JLC), Jesika, Money Remittance, JNE Pick-Up Point (JNE PIPO), @box, Diplomat, JNE Online Payment (JOP), JNE Online Booking (JOB), JNE Trucking (JTR), International Service, dan Pop Box. Info detil layanan tersebut bisa dilihat di web resmi JNE.
Pelanggan bisa memilih layanan sesuai dengan kebutuhan. Semua layanan tersebut bertujuan untuk membahagiakan pelanggan. Saya juga beberapa kali mencoba layanannya dan bagi saya sangat memuaskan.
Salah satu teman saya yang jualan makanan juga jadi salah satu pelanggan. Setiap mengirim makanan pasti menggunakan layanan YES. Karena sampainya cepat, makanannya jadi nggak basi, jadilah pelanggannya selalu repeat order. Penjual bahagia, pembeli juga bahagia semua berkat agen kebahagiaan bernama JNE.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H