Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Membuat Pelanggan Makin Percaya pada Batik Pelangi

8 Desember 2018   23:47 Diperbarui: 9 Desember 2018   01:36 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik Parahyangan yang Dijual Batik Pelangi (Foto Ali)

"Kalau orang yang tahu batik, kain-kain bercorak batik itu tidak disebut batik, melainkan kain bercorak batik," jelas Wildan. "Kalau batik, pasti dibuat manual alias handmade. Maka wajar jika harganya lebih mahal," imbuhnya.

Karena dari awal niatnya ingin kembali mengenalkan kepada kaum milenial, Wildan dan Ade tak putus asa. Mereka kemudian memasarkan batik-batiknya melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Web. Pelan-pelan pasar mulai mengetahui keberadaan Batik Pelangi. Mereka pun kemudian kepo hingga akhirnya membeli.

Karena kualitas kain yang ditawarkan baik, tak jarang pembeli melakukan repeat order. Hingga, tanpa terasa, setelah kurang lebih empat (4) tahun berjalan, usahanya pun bisa dibilang cukup berhasil.

"Kalau ditanya omset, setiap bulan masih kecil sih, antara 20 hingga 30 juta perbulan," jelas Wildan. "Kita terus berusaha untuk meningkatkan omset, selain dengan cara memperbaiki management juga pengembangan produk. Kita mulai memproduksi baju batik, bekerja sama dengan para penjahit," pungkasnya.

Pelanggan Batik Parahyangan saat ini tidak hanya di Indonesia, malainkan juga dari luar negeri seperti Malaysia. Mereka selain membeli secara online, juga sering datang ke toko.

Batik Pelangi Mulai Membuat Baju Jadi (Foto Ali Muakhir)
Batik Pelangi Mulai Membuat Baju Jadi (Foto Ali Muakhir)
Peran JNE

Karena Batik Pelangi sebagian besar pelanggannya adalah kaum milenial yang belanjanya melalui media daring, Wildan dan Ade selalu mengandalkan jasa kiriman terpercaya. Apalagi kalau bukan jasa pengiriman JNE?

"Dari awal membangun Batik Pelangi sudah menggunakan JNE," jujur Wildan, "Bahkan sembilan puluh persen (90%) dari order yang kita terima pengirimannya menggunakan JNE. Sepuluh persennya (10%) baru jasa pengiriman lain," terang Wildan.

Wildan merasa layanan yang diberikan JNE sangat membantu usahanya. Selain karena harganya bagus, pengirimannya relatif cepat, bisa di-tracking, dan kalau ada masalah bisa komplain.

"Walau pun komplain juga sangat jarang, sih," katanya sambil tertawa senang karena mendapat notifikasi dari JNE, batik-batik orderan pelanggannya yang kemarin baru dikirim sudah sampai di tangan konsumen dengan aman. JNE membuat pelanggannya makin percaya pada Batik Pelangi.

Alhamdulillah ... semoga usahanya lancar ya, Mas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun