Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Terharu Berenang dengan Ubur-ubur Danau Kakaban

18 April 2017   14:12 Diperbarui: 18 April 2017   14:31 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Para Kompasianer (Foto Bang Hasan)

MENJELAJAH Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur kurang lengkap jika tidak mengunjungi Pulau Kakaban. Salah satu pulau terbesar dari beberapa pulau yang tersebar di sekitar Pulau Derawan. Luas Pulau Kakaban mencapai 774,2 hektar.

Pulau Kakaban menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara karena sebagian besar wilayahnya berupa danau berair payau. Jadi seolah-olah bagai kolam alam yang sangat besar.

Karena airnya payau, maka sangat cocok untuk tumbuh kembang ubur-ubur yang tidak menyengat. Ubur-ubur, diperkirakan hidup di sana sejak ribuan tahun yang lalu. Ubur-ubur terperangkap dan berevolusi menjadi ubur-ubur yang kita lihat sekarang.

Karena saya dan teman-teman blogger yang kebetulan jalan-jalan bareng ke derawan sudah tak sabar bermain-main dengan ubur-ubur, usai berenang di Gua Halo Tabung Pulau Maratua langsung meluncur menuju Pulau Kakaban.

Speedboat melucur kencang karena mendung sudah menggantung di atas awan. Akan tetapi, di tengah jalan speedboat melambatkan lajunya. Seekor ikan Pari Manta melintas di bawah speedboat.

Pari manta adalah spesies ikan pari berukuran paling besar di dunia. Jenis paling besar bisa tumbuh hingga mencapai 7 meter dengan berat lebih dari 2 ton. Tanpa berlama-lama semua mengabadikan pari yang berenang-renang nakal di antara deburan ombak.

Setelah puas, speedboat kembali meluncur dengan kecepatan penuh. Sempat kehujanan di tengah perjalanan, jadi speedboat ditutup terpal. Kurang lebih 30 menit kemudian speedboat merapat di pintu dermaga Pulau Kakaban.

Sebelum berjumpa dengan ubur-ubur saya dan teman-teman sempat makan siang terlebih dahulu di warung depak pintu masuk sambil menunggu gerimis berhenti dan pengunjung sepi.

Bersama Para Kompasianer (Foto Bang Hasan)
Bersama Para Kompasianer (Foto Bang Hasan)
Amazing Kakaban

Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, semua masuk gerbang Pulau Kakaban setelah membeli karcis masing-masing Rp.20.000. Murah sekali, bukan? Hati-hati menginjak tangga masuk menuju Danau Kakaban karena licin.

Entah berapa puluh meter jalanan kayu yang melintang di atas tanah menuju Danau Kakaban, yang jelas, jalan itu dibuat dengan membelah hutan untuk memudahkan wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun