Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bisakah Menjadi Fulltime Writer?

14 Desember 2015   08:01 Diperbarui: 14 Desember 2015   23:16 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PERNAH terbayang menjadi Full Time Writer? Barangkali sepuluh atau duapuluh tahun lalu tidak sedikit yang tidak pernah membayangkannya. Akan tetapi, melihat perkembangan kepenulisan dewasa ini, mulai banyak yang membayangkannya. Bukan saja karena peluang, melainkan juga lantaran begitu menggiurkannya tawaran dalam dunia tulis menulis.

Banyak calon penulis yang berpikiran kalau penulis itu hanya menulis buku saja, itu salah besar karena peluang dalam dunia tulis menulis sangat banyak. Selain menulis buku, penulis juga bisa menulis skenario, menjadi co writer, ghose writer, naskah pidato, skrip radio, skrip iklan, editor sebuah penerbitan, atau trainer kepenulisan.

Dunia kepenulisan sudah menelusup ke berbagai bidang pekerjaan, jadi tidak perlu di khawatirkan. Jika sudah sedemikian banyak peluang, apa kita masih bertanya? Bisa kah hidup hanya dari menulis? Jawabannya sudah pasti sangat bisa.

Sebagai gambaran, dari menulis buku seharga Rp. 100.000 saja, dengan royalti 10%, jika buku kita best seller sampai 100.000 eksemplar, kita akan mendapatkan kurang lebih 1 Miliar.

Itu jika buku kita best seller kalau tidak? Jangan khawatir, masih banyak peluang, seperti yang saya sebutkan di atas.

Apa Syarat Menjadi Full Time Writer?

Sebagaimana profesi lain, profesi menulis juga perlu persyaratan. Paling tidak, walaupun tidak tercantum dalam undang-undang, persyaratan ini wajib dipenuhi.

Pertama, harus suka baca. Baca bisa bermakna zahir, bisa juga bermakna maknawi. Zahir dalam artian benar-benar suka membaca buku, media massa, atau apapun yang berbau bacaan karena ini akan memperkaya kepekaan kita dalam hal berbahasa.

Maknawi berarti kita membaca sekeliling kita, dunia kita dari berbagai sisi. Dengan BumBaTa (Buka Mata Buka Telinga) kita jadi makin peka pada sekeliling kita dan tentu saja semakin membuat kita mudah memunculkan ide-ide cemerlang.

Kedua, harus mampu menuangkannya dalam betuk kata dan kalimat. Namanya dunia tulis menulis memang produknya kata dan kalimat, kalau menulis satu kalimat yang baik dan benar saja tidak bisa, bagaimana mampu menulis berlembar-lembar? Makanya, ini diperlukan latihan yang terus menerus. Makanya, ini ada trainingnya.

Ketiga, harus bergaul dengan sesama penulis (komunitas) karena ini membantu kita untuk terus mengasah kemampuan menulis. Kan katanya, kalau kita mau wangi, kita harus gaul sama tukang minyak wangi, menulis juga sama.

Keempat, tahu seluk-beluk dunia yang berhubungan dengan dunia tulis menulis. Hal ini diperlukan supaya tidak mentok pada satu bidang konsentrasi. Misal nulis buku saja, walau nulis buku juga kalau kita sangat serius menekuninya, tidak akan ada waktu jeda sedikit pun. Kita bakalan dikejar-kejar penerbit sampai kita kehabisan alasan.

Dengan mengetahui seluk-beluk dunia yang berhubungan, kita jadi makin kaya ide, gagasan, dan kaya peluang.

Kelima, punya etika dan ahlak yang baik dan menyenangkan. Ini poin sangat sepele kelihatannya, tetapi ini sangat penting mengingat bahwa dunia tulis menulis selain sangat erat dengan dunia pendidikan juga dengan dunia kehumasan.

Dengan etika dan ahlak yang baik, kita akan mudah memasuki semua bidang yang menyangkut dunia tulis menulis.

Keenam, usaha dan tawakal. Ini sudah harga mati untuk semua bidang keprofesian.

Stand Pameran Literasi Anak yang Dipenuhi Cerita Rakyat (Foto: Alee)

Literary Agent

Salah satu bidang kepenulisan yang dua tahun belakangan berkembang di Indonesia adalah Literary Agent atau biasa disebut Agen Naskah. Sementara yang perkembangannya sangat pesat adalah Agen Naskah untuk penerbitan.

Salah satu agen naskah yang sedang berkembang LineProduction yang menyediakan layanan konsep naskah, penulisan naskah, ilustrasi, lauyout, dan desain. LineProdution selain menampung ide-ide penulis, juga menampung ilustrator, layouter, desainer, dan editor.

Bidang pekerjaannya tidak jauh berbeda dengan penerbitan, hanya tidak melayani full untuk cetak. Ada beberapa melayani jasa percetakan, tapi bukan prioritas.

Bidang ini sangat menjanjikan, apalagi seiring dengan informasi dunia penerbitan yang semakin terbuka lebar. Pun, dunia tulis menulis dan dunia ilustrasi. Bidang ini ada karena penerbit sekarang menginginkan jumlah karyawan yang sedikit (untuk mengurangi biaya operasional) sehingga penerbit hanya memproduksi ide-ide cemerlang yang dihasilkan dari hasil survei, sehingga buku yang dikeluarkan menjadi buku yang terbaik.

LineProductian sementara ini hanya melayani buku anak-anak dan buku remaja jadi belum merambah buku umum. Ini saja hingga akhir tahun 2011 sudah full produksi dengan target 20-30 judul perbulan.

So, tidak ada kata tidak serius untuk menekuni bidang tulis menulis dan literary agen karena keduanya menjadi simbiosis mutualisme.

@KreatorBuku

Artikel Terkait

1. Penyakit Kronis Penulis

2. Langkah Cepat Nerbitin Buku

3. Mengenal Angka Royalti Buku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun