Dari perahu, para kompasianer mengabadikan pesona Pulau Kelor. Semua seolah tak ingin melewatkan kesempatan yang belum tentu setiap hari terpampang di depan mata, termasuk Lelaki Berciput itu.
Suasana makin heboh ketika perahu mendarat dan berlabuh di dermaga cinta. Waktu yang hanya tersisa tidak lebih dari satu jam benar-benar dimanfaatkan kompasianer untuk mengeksplorasi Pulau Kelor.
Pulau Kelor saat ini sudah jauh lebih tertata rapi, bersih, dan terawat karena sudah ada pengembang. Ada beberapa gazebo untuk duduk-duduk, ada ruang terbuka yang bisa digunakan untuk lesehan, dan ada pasir putih yang cukup luas. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, di Pulau Kelor ini ada Benteng Martelo yang lumayan masih terlihat bentuknya.
Benteng Martelo inilah yang membuat Pulau Kelor memesona. Pesonanya begitu terpancar membuat siapa pun tergoda untuk menyentuhnya, memeluknya, menikmatinya, bahkan mengabadikannya.
Bahkan, salah satu artis dan pemain film mengucapkan janji suci pernikahannya di sini. Ah … seandainya waktu bisa berputar, ingin rasanya Lelaki Berciput pun mengucapkan janji sucinya di sini.
Karena belum puas, keesokan harinya, pagi-pagi sekali, sebelum mentari pagi muncul, kompasianer kembali mengintip kecantikan Pulau Kelor, sekadar untuk memastikan, apa kecantikannya palsu atau nyata? Ternyata oh ternyata, kecantikannya memang terpampang nyata. Lelaki Berciput makin klepek-klepek jatuh cinta. Bahkan, hingga kembali ke Pulau Bidadari, binar-binar cinta di matanya terus berpijar.
***
Tanpa terasa, selama dua hari satu malam Lelaki Berciput dan para kompasianer menjelajah Pulau Bidadari, Pulau Ornust, dan Pulau Kelor. Sebelum kembali ke Marina Ancol, malam hari dilakukan ramah tamah dan saling mengenal para kompasianer lebih dekat. Ramah tamah diakhiri dengan pembagian hadiah ngetwit. Horeee, Lelaki Berciput dapat hadiah bersama kompasianer senior, Mas Harris Maulana. Kemudian barbeque dan rujakan.
Pagi-pagi setelah sarapan, sebelum benar-bener mengakhiri kebersamaan, beberapa kompasianer menghabiskan waktu dengan tidur-tiduran, keliling pantai Pulau Bidadari, foto-foto sepuasnya, dan naik bananaboat. Seperti apa foto-foto mereka? Kita lihat saja hasilnya. Semoga kebersamaan mengeksplorasi Pulau Bidadari, Pulau Onust, dan Pulau Kelor kembali terulang pada waktu dan kesempatan lainnya.