Sementara ending ditentukan dari awal, semata-mata supaya ke mana pun cerita kita dibuat akan kembali dengan selamat. Masih ada kan yang sudah menulis cerita panjang-panjang, begitu siap mengakhiri tidak tahu, bagaimana caranya? Hehe
5). Buat Sinopsis Lengkap
Setelah semua unsur dalam menulis cerita sudah terpenuhi, saatnya menulis sinopsis cerita rakyat yang akan kita tulis. Sebisa mungkin sinopsisnya runut, seperti kita kalau sedang melakukan sebuah perjalanan. Sinopsis dibuat dengan alur maju karena akan membuat cerita lebih cepat selesai jika ditulis. Alur mundur nanti akan disisipkan setelah naskah jadi.
6). Buat Kalimat Pembuka yang Menarik
Kalimat pembuka berbeda dengan opening. Jika opening menggambarkan cerita secara global, kalimat pembuka benar-benar membuka cerita, seperti kita membuka pintu untuk memasuki ruangan baru.
Ibarat sebuah gedung, kalimat pembuka itu seperti pintu masuk gedung. Kalau pintu gedungnya biasa-biasa saja kita membukanya juga malas, kan? Tetapi, kalau pintunya saja sudah membuat kita berdecap kagum, kita akan dengan semangat empat lima membukanya.
7). Tulis Hingga Tuntas
Jika tahapan 1-7 telah terlewati dengan baik, tulis cerita rakyat versi kita hingga tuntas. Ingat, hingga tuntas sesuai dengan alur yang telah kita buat. Jangan sekali-sekali melihat ke samping kiri atau samping kanan hanya karena terlintas sebuah ide baru. Apalagi menengok ke belakang dan bilang, “Ah … cerita saya biasa saja.” Sungguh, buang jauh-jauh anggapan itu. Maju terus hingga tuntas-tas-tas-tas.
8). Diamkan Selama Beberapa Hari
Setelah selesai, biarkan cerita kita istirahat sejenak di lapi kita. Ini yang dinamakan masa pemeraman. Ibarat sebuah telur, biarkan isinya berkembang sendiri untuk siap menetas. Biarkan selama beberapa hari untuk sekadar membiarkan tokoh-tokohnya beristirahat setelah lelah melakukan perjalanan.