Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tak Sekadar Wisata Kuliner

25 November 2014   20:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:53 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Floating Market Lembang

"Tak Sekadar Wisata Kuliner"

[caption id="attachment_378045" align="aligncenter" width="500" caption="Floating Maket Jadi Wisata Paling Dicari"][/caption]

JIKA selama ini, keberadaan taman di sebuah objek wisata hanya sebagai pelengkap, maka tidak demikian dengan taman-taman yang berada di tempat wisata Floating Market Lembang (FML). Taman tematik dibuat selain untuk memanjakan mata, leyeh-leyeh, juga menjadi ajang edukasi untuk pengunjung.

Anak-anak saya yang memang sudah tidak sabar, usai melakukan perjalanan kurang lebih 1.5jam dari Bandung, langsung saja meloncat bagai anak panah, begitu mobil berhenti di parkiran Floating Market yang sangat luas.

Tiket masuk dikenakan tepat di pintu masuk parkiran, sehingga pengunjung tidak perlu lagi dua kali pengambilan tiket; tiket parkir dan tiket masuk. Begitu masuk pintu gerbang yang berbentuk rumah joglo, tiket bisa ditukar dengan segelas minuman hangat.

Jangan lupa, sebelum menjelajahi seluruh area objek wisata, tukar uang dengan koin untuk belanja. Pilihan koinnya dari 5000, 10.000, 20.000, dan 50.000. Saya sarankan, jika berwisata bersama keluarga sebaiknya perbanyak koin 5000 dan 10.000 supaya tidak tersisa. Koin yang tersisa tidak bisa dikembalikan lagi, tetapi bisa dipakai jika kita kembali ke sini.

Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke FML berpikir hanya akan melihat pasar terapung sebagaimana pasar-pasar di Banjarmasin. Mereka membayangkan keeksotikan pasar yang hanya bisa dirasakan di sungai-sungai yang mengalir deras di Kalimantan.

Padahal, pasar terapung hanya satu bagian dari seluruh wahana yang berada di sana. Kalau pun kemudian menjadi pusat keramaian karena di sana menjadi tempat kuliner, tempat istirahat, setelah berkeliling menikmati tempat wisata yang luasnya mencapai 7 hektar.

Istirahat sambil makan, naik perahu, atau becak air. Makanan yang dijajakan sangat beragam, ada pecel, siomay, bakpao dengan aneka bentuk yang disukai anak-anak, kebab, dan sebagainya. Sepertinya, makanan apapun di sini ada.

Satu hal yang sangat menarik di FML adalah taman-taman yang dihadirkan di sana. Makanya, begitu selesai menukar koin, anak-anak langsung membaca papan penunjuk lokasi yang berada tepat di depan pintu masuk dan berhamburan untuk menjelajah.

Taman Angsa

Tepat di sebelah kanan, setelah melewati rumah-rumah panggung tempat jualan souvenir, pengunjung langsung disuguhi taman angsa. Kenapa saya sebut taman angsa karena di taman tersebut ada kolam kecil dengan air yang terus mengalir dihuni beberapa angsa.

Pengunjung bahkan diperbolehkan bercengkerama dengan angsa dan memberi makan angsa dengan menukar koin 5000. Barangkali, pengalaman melihat angsa mandi, berenang, dan makan beramai-ramai inilah yang menarik minat anak-anak bercanda dengan angsa-angsa.

Orantua tidak usah khawatir karena anak-anak tidak akan basah-basahan, mengingat anak-anak bercanda di atas sebuah anjungan kecil yang menjorok ke dalam kolam.

[caption id="attachment_378050" align="aligncenter" width="500" caption="Angsa Menari di Floating Market"]

1416896513876285366
1416896513876285366
[/caption]

Taman Kelinci

Sebelum menuju taman kelinci, sebetulnya ada kandang burung yang cukup besar. Kandang dihuni oleh beberapa jenis burung dan ayam kate. Hanya saja, di sini anak-anak tidak bisa berinteraksi dengan penghuninya, mungkin karena dikhawatirkan lepas, hehe.

Tidak jauh dari kandang burung ada taman kelinci. Taman ini menjadi tempat favourite anak-anak. Dengan membayar 20.000, pengunjung diperkenankan masuk, bermain dengan kelinci, dan memberi makan kelinci. Wortel boleh ambil semaunya di pintu masuk dan boleh main sepuasnya.

Lokasi dibuat seperti rumah-rumah kelinci di hutan, sehingga pengunjung seolah melihat dan merasakan habitat kelinci yang sesungguhnya.

[caption id="attachment_378052" align="aligncenter" width="500" caption="Kelinci Menggemaskan di Floating Market"]

1416896629613424219
1416896629613424219
[/caption]

Taman Becak dan Flaying Fox

Taman ini sangat bersih dan bebas dari udara kotor, seolah menggambarkan suasana kota tanpa polusi udara. Tanpa polusi karena hanya becak yang boleh lewat. Becak-becak ini disewakan dan hanya untuk berkeliling di Taman Becak.

[caption id="attachment_378053" align="aligncenter" width="500" caption="Deretan Becak yang Siap Digowes"]

14168967281055555407
14168967281055555407
[/caption]

Oh iya, di taman ini juga ada flaying fox, walau tidak tinggi dan tidak terlalu panjang, bagi anak-anak wahana ini sangat menyenangkan. Ada pengalaman tersendiri karena bagi siapa pun yang naik flaying fox akan melewati pancuran saat meluncur. Untuk naik flaying fox perpengunjung membeli tiket 30.000 rupiah.

Taman Ikan

Saya memberi nama taman ikan karena di taman ini pengunjung bisa melihat banyak ikan bergerombol. Tamannya cukup simple, hanya sebagian sudut situ yang diberi anjungan kecil. Akan tetapi, karena cukup artistik, membuat pengunjung tidak ingin melewatkannya begitu saja.

Seperti di Taman Angsa, pengunjung bisa memberi makan ikan dengan makanan yang dibeli di depan anjungan, harganya sangat murah, cukup 5000 saja, puas memberi makan, memegangnya, atau bahkan bermain-main dengan ikan.

[caption id="attachment_378054" align="aligncenter" width="500" caption="Ikan-Ikan yang Siap Diajak Bermain"]

14168968392005604434
14168968392005604434
[/caption]

Taman Batu

Nama taman ini The Rock karena isinya memang batu. Batu disusun sedemikian rupa sehingga terlihat indah dan artistik. Saat masuk di taman ini, pengunjung pasti akan merasa bukan berada di Indonesia. Ada sentuhan eropa dan asia di sana.

Taman ini sangat rapi, pengunjung akan menikmati karena jalanan bersih dan disediakan batu-batu di sepanjang jalan untuk menikmati keindahannya. Saya jamin, mengambil foto dari sudut mana pun, hasilnya akan menarik.

Oh iya, setelah taman batu ada tempat pertemuan, jadi kita bisa menyewa tempat tersebut untuk pertemuan, meeting kantor, dan sebagainya.

[caption id="attachment_378055" align="aligncenter" width="500" caption="Seperti Berada di Negeri Dongeng"]

141689690852371550
141689690852371550
[/caption]

Selain taman-taman tersebut, masih banyak spot menarik yang bisa dilihat di FML. Spot-spot tersebut bahkan sering dijadikan tempat pemotretan preweding, shooting program teve, dan acara-acara tertentu. Serunya, di sekeliling taman ada saung-saung yang bisa menjadi tempat istirahat.

Floating Market berada di Bandung Utara, daerah Lembang, di Jl. Grand Hotel No. 33 E Lembang. Dari arah Bandung, begitu tiba di perempatan panorama belok kanan hingga melewati Pasar Lembang. Lantas belok kanan lagi mengambil arah Bandung. Tidak jauh setelah Pasar Lembang, akan menemukan lokasi Floating Market Lembang, di sebelah kiri jalan.

Selamat berwisata!

@KreatorBuku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun