Saatnya kaum etnis Tionghoa membuktikan niat dan tekad yanga sangat bulat untuk mengukir sejarah kembali di Indonesia dan berbuat semaksimal mungkin demi kejayaan bangsa dan negara kita tercinta. Kuncinya adalah hapus rasa perbedaan, saling mengisi kekurangan masing-masing baik baik pribumi maupun keturunan etnis Tinghoa, hindari rasa saling curiga satu sama lainnya dan senantiasa mengedepankan toleransi beragama serta bersatu padunya semua suku bangsa dan etnis yang ada di Indonesia.
Disisi lain kita harus tetap mewaspadai adanya upaya adu domba oleh pihak tertentu terutama pihak asing yang berusaha memecah belah rasa nasionalisme kita melalui perang asimetris dan proxy war dengan menggunakan pihak ketiga dan media  internet terutama media sosial. Padangan negatif yang selama ini ada pada label China atau Tiongkok perlu dicermati secara seksama, namun jangan percaya sepenuhnya dan justeru sebaliknya kita harus mengambil hikmah dibalik itu semua dimana kebangkitan dan kehadiran China di Indonesia bisa kita jadikan dampak positif atau balance of power atau kekutan penyeimbang, manakala terjadinya hal-hal yang tidak kita ingingkan atau kemungkinan terburuk adalah embargo ekonomi, maka China dan Rusia dapat dijadikan kekuatan alternatif untuk berpaling kesana.Â
Apalagi ditengah kondisi politik internasional yang tidak menentu dan kurang stabil, dimana kekuatan bangsa barat dengan seenaknya dapat memainkan peranya dan mengintervensi melalui isu separatis Papua yang dapat mengancam disintegrasi bangsa yang sangat jelas membahayakan kedaulatan NKRI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H