Salam Literasi!
Kali ini saya menantang diri sendiri untuk membuat review buku untuk yang pertama kalinya. Buku pertama yang akan saya review berjudul Benua Keenam. Buku ini merupakan buku pertama yang saya baca sampai habis di aplikasi iPusnas. Teman-teman yang suka membaca buku, sudah pernah memanfaatkan iPusnas untuk menambah wawasan? Kalau belum, yuk ramaikan iPusnas! Tetapi jangan kaget ya kalau teman-teman mendapati beberapa buku yang antriannya puanjaaaang sekali sampai ribuan. Hehehe.
Berikut review-nya dan tinggalkan tanggapan kalian di kolom komentar ya!
Judul Buku: Benua Keenam [: Travel Memoir]
Penulis: Dela Tan
Tahun Terbit: 2018
Penerbit: Stiletto Indie Book
ISBN: 978-602-6648-46-4
Ketebalan Buku: i-iv + 138 Halaman
Jenis: Non Fiksi
Ada tujuh benua di bentangan Bumi yang luas ini dan Dela Tan akhirnya menjejakkan kaki di "Benua Keenam", tepatnya di Peru.
Peru, sebuah negara yang kental dengan sejarah peradaban Suku Inca di masa lalu sekaligus meninggalkan beberapa situs yang menjadi destinasi travelling Dela Tan dan Josh -seorang asing yang menjadi teman travelling dan tetap asing hingga akhir perjalanan-.
Buku ini sangat menarik terutama bagi mereka yang hobi travelling atau ingin keliling dunia terutama ke tempat-tempat bersejarah.Â
"Drama visa" yang dialami penulis memberikan info penting tentang urusan visa yang ternyata punya banyak peraturan sekaligus bisa jadi berbeda di beberapa negara. Sikap Dela Tan yang tenang dan tetap rasional mencari jalan keluar mengurus visa membuat saya kagum. Karena biasanya, orang akan mudah panik sehingga sulit mencari solusi. Sedangkan karakter Phebe di sini adalah keajaiban yang Tuhan berikan atas "drama visa" tersebut.
Selain "drama visa", cerita Dela Tan atas setiap destinasinya yang berkenaan dengan Suku Inca merupakan hal yang baru kali ini saya ketahui -setelah hidup lebih dari 25 tahun-. Ini menambah wawasan saya tentang sejarah peradaban manusia di dunia pada masa lampau. Apalagi di beberapa cerita, Dela Tan juga menceritakan pengalamannya melihat hewan Alpaca.
Benua Keenam mengajarkan tentang arti sahabat sejati, pentingnya rasionalitas dalam merencanakan-eksekusi-menemukan solusi atas setiap "kejutan" dalam proses perjalanan, dan termasuk mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal tentang menjadi orang baik sekalipun pada a stranger.
"Saya percaya, kadang malaikat hadir tanpa sayap. Ia hadir sebagai penolong ketika kita sangat butuh bantuan." -Dela Tan
Kelebihan:Â
Penulis menjelaskan detail kronologi perjalanannya dan memberikan sekilas pandang wawasan di setiap destinasi yang dituju. Pada bagian akhir buku, penulis menyertakan beberapa foto hasil dokumentasi pribadi ketika melakukan travelling ke Peru.Â
Kekurangan:Â
Penulis terkesan masih tanggung dalam menuliskan bukunya tersebut yang menurut saya lebih enak jika ditulis ala novel karena memiliki alur cerita yang mirip tulisan novel (terutama klimaks ceritanya tentang "drama visa").Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H