Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menggunakan emosi dalam mengendalikan situasi, memahami perasaan diri sendiri dan orang lain, serta mempertahankan fokus pada hal-hal yang dianggap penting. Ini mencakup kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial, yang semuanya berkontribusi pada keberhasilan dalam kehidupan dan hubungan interpersonal.
Kecerdasan emosional yang baik berkontribusi pada keberhasilan hidup dan motivasi belajar, sedangkan yang kurang dapat menghambat fokus dan perhatian.
Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
1.Faktor Genetik: Warisan genetik yang mempengaruhi struktur dan fungsi otak.
2.Lingkungan Sosial dan Pendidikan: Pengalaman dan interaksi sosial yang membentuk kemampuan emosional.
3.Stimulasi yang Diberikan kepada Anak: Pengaruh dari cara orang tua dan lingkungan dalam memberikan dukungan emosional.
4.Gaya Belajar: Preferensi individu dalam menerima informasi, seperti visual, auditori, atau kinestetik.
Komponen Kecerdasan Emosional
1.Kesadaran Diri: Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri.
2.Pengaturan Diri: Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan impuls.
3.Motivasi: Dorongan untuk mencapai tujuan dan berusaha lebih baik.
4.Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain.
5.Keterampilan Sosial: Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain.
Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional
1.Beristirahat: Memastikan cukup istirahat untuk lebih mudah mengendalikan emosi.
2.Tarik Napas: Mengambil waktu sejenak untuk menarik napas dalam mengelola emosi.
3.Minta Maaf: Mengakui kesalahan dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran emosional.
4.Peka terhadap Lingkungan: Memahami perasaan orang lain dan tidak mengabaikan mereka.
5.Memulai dan Mengakhiri Hari dengan Positif: Melakukan ritual pagi dan mencatat hal-hal yang disyukuri di akhir hari.
KesimpulanÂ
Kecerdasan emosional mencakup hal-hal seperti kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Kecerdasan emosional yang baik dapat dilihat dari kemampuan mengenal diri sendiri, mengendalikan  diri,  memotivasi  diri, berempati,  dan  kemampuan  sosial.  Oleh karena  itu,  seseorang  yang memiliki keterampilan emosi yang baik akan berhasil di dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk terus belajar.  Sedangkan,  seseorang yang  memiliki  keterampilan  emosi  yang kurang  baik,  akan  kurang  memiliki motivasi untuk belajar, sehingga dapat merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugas individu.
REFERENSI
Atika,  M.,  & Tripti,  S.  (2008).  Relationship of  Emotional  Intelligence  with Transformational  Leadership  and Organizational Citizenship Behavior. International Journal of Leadership Studies, 4(1), 3-21.
SydneyGoleman, D., (2009) emotional intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Chermiss, C., (1998), Working With Emotional Intelligence, The Consortium For Research On Emotional Intelligence in Organizations, Rugrets University, New Jersey
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H