Mendaki gunung bukanlah kebanggaan, Kawan
Karena kalau kita anggap
pendakian gunung itu kebanggaanÂ
Maka jangan lupa, penduduk setempat
bahkan setiap hari
Mencari kayu bakar, rotan, dan sebagainya disana
Bahkan anak-anak mereka pergi memancingÂ
ke danau di gunung
Berangkat pagi, pulang sore
Mengunjungi sebuah kota, New York, London, Paris
juga bukan prestasiÂ
Karena kalau melanglang buana itu
kita anggap prestasi
Maka jangan lupa,
pengemis dan gelandangan disanaÂ
setiap hari mengemis dan menggelandang
di jalanannya
Tidur di sudut-sudut kota,
tempat baru saja kita berpose
Lantas kita bagikan di media sosial
Kita tidak bicara berapa banyak gunung
yang kita daki
Berapa lembar foto keren yang kita peroleh
Tapi berapa banyak pemahamanÂ
yang menetap di hati kita
Lantas menjadi sumber inspirasi kebaikan bagi sekitar
Menyayangi alam, memahami kebesaran Tuhan
Berhenti bertingkah kekanakan
Itulah hakikat pendakian tersebut
Kita tidak bicaraÂ
berapa banyak kota yang kita kunjungiÂ
Berapa lembat foto hebat yang kita dapatkanÂ
Tapi berapa banyak pelajaranÂ
yang tinggal di kepala kita
Lantas menjadi sumber kebermanfaatanÂ
bagi orang lain
Memahami keanekaragaman dan perbedaan
Berhenti sombong dan berlebihanÂ
Itulah hakikat sebuah perjalanan
Lakukanlah perjalanan mengelilingi dunia, Kawan
Kunjungi tempat-tempat indah dan spesialÂ
Bukan untuk dicatat, difoto, lantas dipamerkan
Tapi simpel, perjalanan adalah perjalananÂ
Dia akan mendidik kita dengan lembut
Tentang banyak hal
Â
      Pemahaman dan pembelajaran yang diperolehÂ
      Dan sungguh, Kau boleh pergi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H