Mohon tunggu...
Algracia VanessaHalim
Algracia VanessaHalim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Program Penanggulangan Stunting di Era Digitalisasi

25 Oktober 2022   20:26 Diperbarui: 25 Oktober 2022   20:36 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Algracia Vanessa Halim

Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

algraciavh@gmail.com

PENDAHULUAN

Pembangunan sosial (social development) merupakan bentuk pembangunan yang tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Untuk mewujudkan kesejahteraan tersebut, perlu adanya upaya dalam mengurangi penderitaan masyarakat. Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan dalam pembangunan sosial masyarakat, contohnya adalah dengan pembentukan program di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perumahan, serta pengentasan kemiskinan. Salah satu upaya atau program pembangunan sosial dalam bidang kesehatan adalah program penanggulangan stunting di Indonesia. 

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang dialami oleh anak akibat kurangnya asupan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak yang menderita stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar anak lain seusianya. Stunting merupakan masalah serius yang dihadapi oleh dunia, di mana pada tahun 2017, terdapat 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia yang mengalami stunting. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), 

diketahui bahwa Indonesia termasuk dalam tiga negara dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Penyakit stunting ini memiliki dampak yang serius terhadap anak-anak seperti berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak yang menjadi rendah, anak menjadi sangat rentan terhadap penyakit, dan akhirnya juga dapat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Selain itu, stunting juga dapat berdampak pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi, yang mengakibatkan meningkatkannya kemiskinan dalam masyarakat.

 Jika tidak adanya upaya pencegahan dan penanggulangan stunting secepatnya, maka hal ini juga dapat memengaruhi kinerja pembangunan Indonesia baik yang menyangkut pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan (TNP2K 2017). Hal ini dapat dilihat dari kasus-kasus sebelum serta bukti internasional yang menunjukkan bahwa stunting berkontribusi pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi dan penurunan produktivitas pasar kerja, sehingga mengakibatkan hilangnya 11% GDP (Gross Domestic Products) serta mengurangi pendapatan pekerja dewasa sampai 20%. 

Karena urgensi tersebut, pemerintah kemudian membentuk program dalam menanggulangi dan mencegah stunting di Indonesia. Salah satunya adalah Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024. Namun dalam upaya penanggulangan dan pencegahan stunting, perlu adanya peran dan keterlibatan dari masyarakat juga. Selain dalam melibatkan masyarakat untuk penanggulangan stunting, perlu juga diketahui bagaimana program penanggulangan tersebut dapat berjalan di era digitalisasi ini dan bagaimana program tersebut dapat memanfaatkannya. 

BAGIAN TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Urgensi Program Penanggulangan Stunting di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun