Mohon tunggu...
Algis Rizma Ameilya
Algis Rizma Ameilya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Survei Pemetaan dan Informasi Geografis UPI'20

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Calon Pengantin & Posyandu, Peran Penting dalam Mencegah Stunting di Desa Sukarapih

4 September 2023   18:53 Diperbarui: 4 September 2023   19:27 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pola hidup para calon pengantin merupakan peran terpenting dalam pencegahan stunting. Kenapa? Karena para catin (calon pengantin) ini harus memiliki gizi yang baik agar nanti anak yang mereka lahirkan akan menjadi bayi dengan gizi yang baik. Sebagaimana arahan daripada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahwasannya pada calon pengantin harus memiliki kesehatan dan gizi yang baik selama 3 bukan sebelum menikah untuk menghindari kelahiran anak yang mengalami stunting atau gizi buruk. 

Namun, budaya 'diet' saat ini juga sangat mempengaruhi calon pengantin. Contoh kejadian umumnya adalah rasa ingin untuk terlihat 'cantik' dan 'kurus' dari para calon pengantin wanita membuat mereka melakukan diet ketat sebelum hari pernikahannya, namun kebiasaan tersebut sangatlah tidak baik bagi kesehatan gizi anaknya nanti. Sekalipun tetap melakukan diet, lakukan diet sehat dengan gizi cukup atau dapat dengan melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan meminta rekomendasi diet sehat.

Selain catin, posyandu juga memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan stunting. Dengan datang ke posyandu, sang anak akan dilakukan pengecekan rutin terkait pertumbuhan dan perkembangannya hingga ia mencapai usia 5 tahun. Selain daripada peran posyandu dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak setiap bulan, posyandu juga dapat memberikan ibu-ibu penyuluhan dan konseling terkait kesehatan dan gizi agar seorang ibu bisa memiliki pengetahuan terkait kesehatan gizi. Dengan pengetahuan tersebut sang ibu akan memiliki pola asuh yang baik, ini juga termasuk kedalam peranan penting dalam mencegah stunting.

Dengan adanya urgensi dalam mencegah stunting, maka mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (KKN-T UPI) dengan tema Si Penting (Mahasiswa Peduli Stunting) di Desa Sukarapih, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi melakukan kegiatan penyuluhan kepada calon pengantin dan juga penyuluhan di Posyandu. Dalam program KKN-T Si Penting ini UPI memiliki kerja sama dengan BKKBN, sehingga seluruh mahasiswa mendapat pembekalan terlebih dahulu oleh BKKBN.

Di Desa Sukarapih ini, seluruh calon pengantin akan menerima bimbingan konseling terlebih dahulu di KUA. Konseling tersebut diberikan oleh Kepala KUA dan pihak Puskesmas terkait reproduksi dan juga stunting/gizi buruk. Hal ini merupakan langkah yang bagus untuk melakukan pencegahan stunting di Desa Sukarapih. Kemudian mahasiswa KKN di Desa Sukarapih juga ikut melaksanakan penyuluhan kepada calon pengantin di KUA Kecamatan Tambelang dengan topik sebagai berikut.

  • Pola hidup sehat sebelum menikah, termasuk bahaya diet ketat sebelum menikah;
  • Makanan sehat, terutama ketika program kehamilan ataupun ketika hamil sang ibu harus menghindari konsumsi banyak jajanan kurang sehat ketika mengidam dan perbanyak makanan sehat & bergizi;
  • Arahan untuk rajin mendatangi posyandu, ini menjadi hal yang harus ditekankan karena di Desa Sukarapih para ibu masih takut untuk datang ke posyandu. Alasan umumnya adalah takut anaknya disuntik dan kemudian demam yang nantinya akan membuat sang ibu kerepotan.

Dokumentasi Mahasiswa Kegiatan Penyuluhan di KUA Tambelang
Dokumentasi Mahasiswa Kegiatan Penyuluhan di KUA Tambelang

Selain kegiatan penyuluhan di KUA, mahasiswa juga mengikuti kegiatan posyandu bersama ibu-ibu kader posyandu dan bidan di Desa Sukarapih. Posyandu di Desa Sukarapih sudah berjalan dengan sangat baik dan intensif setiap 1 bulan sekali. Kegiatan posyandu ini juga bukan hanya pemantauan perkembangan dan pertumbuhan anak juga ibu hamil, tetapi pada posyandu juga konseling terkait kesehatan dan gizi anak berjalan dengan baik. 

Dokumentasi Mahasiswa Kegiatan Penyuluhan di Posyandu Mawar 05 Desa Sukarapih
Dokumentasi Mahasiswa Kegiatan Penyuluhan di Posyandu Mawar 05 Desa Sukarapih

Mahasiswa KKN juga mencoba untuk melaksanakan 3 program KKN-T Si Penting yang sudah menjadi arahan dari BKKBN yaitu:

  • Kegiatan Pendampingan, dimana mahasiswa ikut membantu dalam pengukuran dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak;
  • Kegiatan Pengedukasian, mahasiswa melaksanakan kegiatan penyuluhan di posyandu mengenai pola hidup & pola asuh dalam mencegah stunting dengan topik materinya adalah PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), makanan bergizi, pola asuh, dan kesehatan lingkungan;
  • DASHAT (Dapur Sehat) yaitu berupa rekomendasi menu dan porsi makan yang baik dan sehat dari Kementrian Kesehatan dan BKKBN.

Dokumentasi Mahasiswa Kegiatan Penyuluhan di Posyandu Mawar 04 Desa Sukarapih
Dokumentasi Mahasiswa Kegiatan Penyuluhan di Posyandu Mawar 04 Desa Sukarapih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun