Sebuah kritikan lebih kuat masuk ke dalam hati, daripada kedalam otak. Artinya krtikan dia terima, tapi sakit hati juga muncul yang bisa saja mematahkan semangat. Nah tantangannya adalah, bagaimana cara sehingga  masukan atau kritikan dia terima dengan suasana hati yang senang dan tetap semangat.
Tapi dengan cara para juri Indonesian Idol, saya melihat mereka pun sebenarnya ingin memberikan pujian daripada kritikan. Â Namun karena talenta bernyanyi mereka, sehingga sangat peka menangkap kesalahan sekecil apapun. Â Dan secara jujur dan spontan mereka menyampaikannya.Â
Saya yakin dalam diri semua kontestan tidak akan muncul perasaan putus asa atau kesimpulan, aku lebih jelek dari kontestan lain. Namun yang muncul adalah "yang lain lebih bagus dari aku, jadi aku juga harus meningkatkan kemampuanku."Â Â
Dengan cara memberikan pujian seperti para Juri Indonesian Idol ini, dalam diri semua peserta yang gugur lebih awal, tetap akan muncul sebuah sikap positif dan semangat untuk berprestasi mungkin pada bidang yang lain, atau kembali tekun berlatih dan berlatih.
Saya membayangkan seandainya nanti Femila Sinukaban gagal masuk kebabak grand final, maka bisa saja Femila terinspirasi memasuki dunia acting dan sukses, Â seperti yang dinubuatkan oleh Bro Kaka dan Bunda Maya.Â
Pada titik ini saya memberikan salam hormat setinggi tingginya kepada semua Juri. Kritikan yang paling tulus dan pujian yang paling tulus hanya bisa disampaikan oleh  seseorang yang ingin memajukan orang yang dia kritik. Mengkritik dan memuji secara tulus adalah salah satu cara menolong yang paling efektif
Ditiru Para Guru
Saya sangat menganjurkan agar para guru di seluruh Indonesia untuk  belajar dan meniru cara juri Indonesian Idol ini.  Tidak hanya menyalahkan dan mengkritik murid yang lambat atau sulit memahami satu mata pelajaran, tapi memberikan jalan keluar yang lebih objektif. Misalnya jika ada murid yang selalu sulit belajar Matematika tapi jago di pelajaran Bahasa Indonesia, mungkin bisa ditiru kalimat Bunda Maya, Â
Untuk mata pelajaran Matematika kamu saya lihat sulit dan perlu belajar lebih sering, namun aku melihat kamu hebat dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia atau Ilmu Sosial.
Kalimat seperti ini tidak akan membuat sang murid sakit hati dan merasa lemah dalam bidang matematika sehingga membuat dia minder dan patah semangat, namun dia akan merasa menemukan jati dirinya.Â
Sebagaimana semua juri Indonesian Idol benar benar memperhatikan dengan sangat sungguh sungguh setiap penyanyi, demikian jugalah para guru kita harapkan mau memperhatikan semua murid muridnya dengan sungguh sungguh sehingga bisa memetakan kekuatan dan kelemahan dengan lebih lengkap. Dalam paradigma Guru Penggerak, saya yakin sebuah penjelasannya adalah Juri Indonesian Idol.