Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis dan Motivator Level 5

Peduli, Memberi dan Berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi Peran Guru dari Pengajar Menjadi Fasilitator

28 Januari 2021   11:11 Diperbarui: 1 Februari 2021   13:19 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAGAIMANA MEMULAI

Dalam pengalaman pribadi saya selama lebih kurang 30 tahun sebagai fasilitator soft skills training maka seorang fasilitator minimal harus mempunyai 3 kebiasaan atau karakter yang tertanam dalam dirinya sendiri.

Yang pertama adalah menyukai dan menikmati pekerjaan sebagai fasilitator. Ini syarat yang paling penting, orang lain tidak mungkin merasa senang belajar bersama kita, jika diri sendiri tidak merasa senang dengan apa yang kita lakukan, ajarkan, dan fasilitasi. Maka seorang fasilitator harus menyenangi seluruh pekerjaan fasilitasi yang dilakukan. Dan perasaan senang ini akan terlihat, terasa dan menular kepada seluruh siswa yang diajar atau difasilitasii.

Yang kedua, seorang faslitator harus selalu berinisiatif untuk belajar dan belajar terus memperlengkapi diri. Kita tidak mungkin memberikan sesuatu yang tidak kita punyai. Kita tidak mungkin mengajarkan sesuatu yang tidak kita ketahui. Jadi fasilitator selalu belajar dan belajar supaya dia juga selalu mempunyai bahan untuk diajarkan. Maka Guru Penggerak dengan keterampilan fasilitator juga harus menjadi orang yang rendah hati dan berinisiatif untuk belajar dan belajar terus. Keratifitas pun akan muncul jika jiwa pembelajar ini ada dalam diri seorang guru.

Yang ketiga dalam diri seorang fasilitator harus ada niat tulus untuk membuat orang lain pintar dan mandiri. Niat tulus untuk menolong siswa menjadi orang yang pintar dan hebat, akan membuat guru benar benar akan menjadi penggerak. 

Memang masih banyak sekali tantangan dalam diri seorang guru akan kehidupan pribadinya; masalah kecilnya gaji dan pendapatan setiap bulan untuk hidup dan biaya keluarga. Hal ini sering membuat seorang guru kehilangan konsentrasi dalam melakukan tugas tugas fasilitatornya. 

Nah disini setiap fasilitator atau seorang guru harus mempunyai believe atau keyakinan pribadi bahwa, jika dia bisa mengajar dengan baik dan berkualitas maka dia pun akan mendapatkan imbalan yang berkualitas, tanpa harus ngotot ngototan memperjuangkannya. Karena ini adalah prinsip hidup, inilah soft skills yang paling utama. 

Yakin lah kalau pekerjaan kita berkualitas, maka alam semesta ini pun akan mengembalikan imbalan yang berkualitas kepada diri kita. Berikanlah pengajaran yang berkualitas, dan terima lah imbalan yang berkualitas. Kapan? Indah pada waktunya.

[i] Profil Pelajar Pancasila Enam aspek dari Profil Pelajar Pancasila harus dimiliki oleh siswa dan guru guna mencapai tujuan Merdeka Belajar. Hal tersebut juga menjadi alasan keberadaan program Guru Penggerak karena pembentukannya bertujuan untuk memenuhi enam aspek tersebut.

Enam aspek Profil Pelajar Pancasila yang dirumuskan Kemendikbud yaitu: 1) Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, 2) Kreatif, 3) Gotong Royong, 4) Berkebinekaan Global, 5) Bernalar Kritis, 6) Mandiri. Sumber (kejarcita.id)

[ii] (kejarcita.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun