Terus terang sepulang dari Bayung Lencir Jambi pada bulan Nopember 2018  yang lalu sudah ada niat untuk membuat sebuah tulisan tentang kontribusi dan keteladanan Pak Eka Tjipta Widjaja seorang pekerja keras pendiri Grup Bisnis salah satu terbesar di Asia. Niat ini muncul karena saat  memberikan training ada bagian pengalaman hidup dari Pak Eka yang dipresentasikan. Namun, sebelum tulisan itu muncul beliau sudah dimuliakan Tuhan dan dipanggil ke sisiNya, pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2019 kemarin pada sekitar jam 19.30 malam.
Saya berani mengklaim bahwa Pak Eka adalah salah seorang terbesar kontribusnya bagi pembangunan Indonesia. Berkontribusi dalam menciptakan grup usaha yang memperkerjakan lebih kurang 250 ribu orang dalam 5 pilar bisnisnya (Agribisnis, Pulp And Paper, Property, Finance dan Energi). Â Jika dikali 4, maka sekitar 1 juta orang hidup dari grup usaha ini.
Berkontribusi dalam memberikan prinsip prinsip bekerja yang dia formulasikan dari seluruh pengalaman hidupnya. Pak Eka dalam membangun binsis boleh dikatakan jatuh bangun, jatuh lagi, bangun lagi, dan lagi jatuh namun akhirnya berdiri tegak menjulang meraih prestasi demi prestasi. Pemilik Jawa Pos Grup Dahlan Ihsan sekitar tahun 25 tahun yang lalu menuliskan seluruh pengalaman hidup Eka Tjipta Widjaja dalam sebuah buku saku.  Prinsipi prinsip itu antara lain adalah Jujur, Ulet, Tekun, Rajin dan Dipercaya.  Prinsip prinsip ini dituliskan  sebagai  nama nama ruangan training di ITC Mangga Dua lantai 10 yang sekarang menjadi kantor dan ruangan training yag dikelola oleh SLI (Supreme Learning International)
Pada tahun 2004, ketika Sinar Mas mengembangkan nilai nilai kerja untuk seluruh grup, nilai nilai itu ditransformasikan menjadi Our shared Value yang teridiri dari Integrity, Positive Attitude, Commitment, Continuous Improvement, Innovative and Loyal. Nilai nilai yang pada awalnya diterapkan di SMART Plantation tapi akhirnya menyebar ke seluruh Grup Sinar Mas. Dalam nilai nilai ini semangat dan prinsip kehidupan Pak Eka Tjipta Widjaja diabadikan  dalam pikiran dan prilaku setiap insan Sinar Mas, sehingga Grup Sinar Mas bisa  bertumbuh dan berkembang seperti saat ini.
Saya pun punya banyak kesan tentang Pak Eka, meskipun selama 20 tahun saya bekerja baru bertemu satu atau dua kali. Dari semua kelebihannya saya mempunyai kesan yang sangat mendalam tentang tingginya motivasi kerja nya dan satu lagi adalah perhatiannya kepada utang. Motivasi akan terlihat di sepanjang kehidupannya. Itulah yang tergambar dari pengalaman nya jatuh, bangun, jatuh lagi dan bangun lagi.Â
Ketika dia berumur sekitar 9 tahun, dia diminta oleh ayahnya menjaga toko kecil di kampungnya, Makassar.  Sepanjang hari dia menunggu pembeli yang datang hanya 3 sampai 5 orang. Lalu dia berfikir, kalau begini terus kapan bisa  sukses toko ini.
Lalu suatu hari setelah toko tutup,  pada malam harinya  dia melapor kepada ayahandanya dan meyampaikan sebuah ide kreatif. Dia mengatakan kalau hanya diam menunggu di toko, toko  tidak akan pernah besar.  Lalu dia mengusulkan kepada ayahnya agar dia mendatangi pelanggan membawa dan menawarkan barang dagangan. Bayarnya boleh langsung, atau minggu depan saat dia datang lagi. Dengan cepat toko nya mendapat keutungan berlipat lipat.  Jadi terlihat kreativitas berusahanya sudah sejak usia kanak kanak, kreativitas yang muncul dari semangat dan motivasi hidup. Pepatah tua mengatakan dimana ada semangat disitu ada jalan.
Hal kedua dan yang paling membuat saya kagum dan sangat bangga kepada Almarhum adalah komitmen nya membayar utang. Sebagai pebisnis pasti punya utang atau pinjaman dari pihak lain, baik pinjaman dari bank atau pribadi.
Suatu saat bisnis kopra yang dia geluti rugi dan bangkrut, karena tiba tiba ada regulasi pemerintah untuk menurunkan harga Kopra. Padahal semua uang termasuk pinjaman nya sudah dia habiskan untuk beli kopra ke pulau Selayar pada saat itu. Masih diatas kapal yang membawa kopra kopra yang dia beli ada pengumuman di radio bahwa harga kopra diturunkan pemerintah, bahkan lebih rendah dari harga pembeliannya kepada petani. Benar bangkrut lah dia. Semua uang sudah habis, dan assetnya tersisa hanya rumah dan mobil Cadillac nya.
Dengan berat hati kedua asset tersisa itu dia jual untuk mendapatkan uang. Dan uang hasil penjualan rumah dan mobilnya hanya cukup membayar utang kepada kawan yang dia pinjam. Lalu dia berpikir keras , apakah uang ini dibayarkan utang atau dibawa lari. Sebab fikirnya kalau uang dia bawa lari dari Makassar ke Surabaya, maka dia bisa membangun usaha di Surabaya dengan modal uang itu. Tapi teman teman nya pasti akan marah, dan tidak percaya lagi bahkan bisa  mengadu ke polisi dan dirinya dikejar.  Namun disisi yang lain, jika uang itu dibayarkan kepada teman nya itu maka uangnya habis, tapi temannya tetap percaya  dia.  Setelah berfikir dan menimbang dari segala sisi maka dia membayar utang nya kepada temannya, sehingga uang nya benar benar habis.
Apa dampaknya. Berikutnya Eka Tjipta Widjaja adalah salah seorang yang paling tinggi nilai Personal Guarantee nya. Semua pihak dari dalam dan luar negeri selalu percaya kepada dia dan berlomba lomba untuk bekerja sama. Sebab pikiran orang,  rugi pun dia dia bayar utang, apalagi untung pasti dia bayar bersama dengan bagian keuntungannya.  Seumur hidupnya dia adalah orang yang sangat dipercaya  oleh seluruh rekan rekan bisnisnya.
 Jangan berutang, kalau berutang harus bayar. Ini benar benar diterapkan di seluruh grup Sinar mas. Ada sebuah prinsip yang tak diucapkan dan tak tertuliskan namun dipraktekkan di grup Sinar Mas  yaitu Perushaan Jangan Berutang Kepada Karyawan. Maksudnya kalau karyawan tidak diberikan gajinya pada saat dia gajian, berarti perusahaan sudah berutang pada karyawannya. Tidak boleh begini kata Pak Eka Tjipta Widjaja. Oleh sebab itu di Grup Sinar Mas gaji tidak pernah terlambat dibayar dari tanggal gajian. JIka tanggal gajian itu hari minggu atau libur, maka gajinya dibayar sehari sebelumnya,  tidak pernah sehari sesudahnya. Saya melakuan survey dengan bertanya langsung kepada banyak karyawan dari seluruh grup, dan semua mengatakan tidak pernah gajinya dibayar terlambat.
Nah pada hari Sabtu kemarin, Pak Eka Sudah kembali ke pangkuan PenciptaNYA. Ada rasa bangga akan panjangnya  umur diberikan 98 Tahun. Namun ada juga rasa kehilangan. Akan tetapi melihat kontribusi kehidupan yang beliau telah ajarkan dan praktekkan selama hidupnya, maka ada rasa syukur yang sangat mendalam . Terima kasih Pak EKa, Selamat Jalan Pak Eka. Anda adalah teladan kehidupan kami yang tidak akan pernah kami lupakan. Â
Analgin Ginting
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H