Mohon tunggu...
Algifari Gifarin
Algifari Gifarin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bergabung kesini untuk memenuhi kebutuhan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan dan Meningkatkan Iman

31 Oktober 2024   15:43 Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Copy Right @Nurul Ihsan

Pendahuluan

Iman adalah pondasi bangunan penting untuk kita sebagai umat muslim yang memberikan arah bagi kehidupan manusia. Mempertahankan iman pada zaman ini sangatlah penting dikarenakan melihat tantangan dan perubahan yang cepat dalam Masyarakat, yang menyebabkan jadi banyak orang yang menghadapi berbagai godaan yang dapat menggoyahkan iman nya.Artikel ini akan membahas berbagai cara dan pendekatan untuk mempertahankan iman di antara banyaknya cobaan-cobaan di kehidupan sehari-hari.

Pengertian iman

Iman menurut bahasa itu yakin,yakin disini maksudnya kita percaya terhadap sesuatu yang memang benar atau nyata adanya.Sedangkan menurut istilah iman menurut Syaikh Abdul Majid Az-Zandani adalah kadang diartikan sebagai tashdiq (memercayai)seperti makna linguistiknya, terdapat pada firman Allah SWT pada surah Yusuf ayat 7,yang artinya: "Engkau tentu tidak akan percaya kepada kami sekalipun kami berkata benar" (khalid, 1996).Dan sebutan untuk orang yang  beriman  itu adalah mukmin.

Tujuan beriman

            Beriman adalah salah satu aspek penting bagi kehidupan kita umat yang beragama muslim,dengan kita beriman pasti memiliki sebuah tujuan dan arah yang kita tujui.Tujuan kita beriman pada intinya untuk mendapat ridho serta rahmat dari Allah SWT.Iman juga memberikan tujuan makna yang lebih dalam bagi kehidupan,membawa dorongan pertumbuhan bagi kita sebagai umat muslim baik pribadi dan sosial, serta membawa kita lebih dekat lagi kepada sang pecipta.

Upaya mempertahankan dan meningkatkan iman 

Iman yang telah kita miliki,kita usahakan jangan sampai yang namanya memudar.Banyak pengaruh-pengaruh negative di zaman sekarang yang membuat iman kita memudar atau bahkan lebih parahnya sampai iman kita hilang, contoh hal yang membuat iman kita memudar diantaranya itu ialah. Menyepelekan kewajiban sholat ketika sudah waktunya tiba apabila kita telah menyepelekan sholat itu sudah menandakan lunturnya iman kita,terkecuali memang kita sedang dalam kondisi terdesak atau sedang mengerjakan yang tidak bisa ditinggal.Upaya dalam perkara ini ialah sebisa mungkin kita berhenti beraktivitas ketika sedang adzan dan mempersiapkan diri kita untuk pergi beribadah kepada Allah SWT.

Upaya kita untuk meningkatkan iman selanjutnya ialah,perbanyak berbuat positif yang di benarkan agama,contohnya, Memperdalam agama banyak cara untuk memperdalam agama salah satu cara ialah mengaji, dengan mengaji kita dapat mengetahui kuasa dan karunia-karunia dari Allah dan mengaji dapat memperdalam pengetahuan ilmu tauhid kita.Bersabar dengan bersabar itu kita dapat melatih iman kita dan kita tahu seberapa kuat iman kita ketika kita dihadapi musibah,menurut imam Al-Ghazali sabar adalah kedudukan  dari agama dan derajat dari derajat-derajat orang yang menuju pada jalan Allah.Dan kedudukan agama dapat tersusun dari tiga perkara yaitu: "Ma'rifat, hal ihwal dan amal perbuatan.Ma'rifat adalah pokok yang menimbulkan hal ihwal, dan hal ihwal membuahkan amal perbuatan. Ma'rifat adalah seperti pohon dan hal ihwal adalah seperti dahan, dan amal perbuatan itu seperti buah-buahan. Dan ini berlaku pada semua kedudukan orang-orang yang menempuh jalan menuju Allah Ta'ala. 

Dan nama iman suatu ketika tertentu dengan ma'rifat dan suatu ketika disebutkan secara keseluruhan sebagaimana kami sebutkan pada perbedaan nama iman dan Islam pada Kitab Kaidah-kaidah Aqidah (Al-Ghazali., 1994).Ibadah adalah suatu kewajiban,tidak hanya menjadi suatu kewajiban tetapi dengan kita melakukan ibadah maka kita bisa mempertahan dan meningkatkan iman kita banyak ibadah-ibadah yang kita bisa lakukan seperti puasa,sholat,dan zakat. Puasa adalah ibadah wajib di bulan Ramadhan,Puasa dapat meningkatkan iman kita dikarenakan puasa memiliki tujuan untuk pengendalian emosi dan perbuatan buruk,di dalam Al-Qur'an, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183,yang artinya : 

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183).Sholat adalah hal paling dasar dalam keimanan umat muslim,namun dampak sholat untuk umat muslim sangatlah besar dikarenakan sholat bentuk spiritualisme kita terhadap Tuhan yang dimana didalam sholat itu ada bacaan-bacaan yang memuji dan mengingatkan kita kepada sang kholiq (sang pencipta).Zakat adalah ibadah yang bisa mencakup dua manfaat sekaligus,tidak hanya berpengaruh terhadap kita kepada Allah,tetapi berpengaruh terhadap kita kepada sesama makhluk karena zakat dapat membantu bagi orang yang tidak membutuhkan.

Pengaruh beriman

Beriman di dalam agama memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan karakter seseorang. Kewajiban beriman tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga merupakan proses pendidikan akhlak yang mendalam. Berikut ini adalah penjelasan rinci tentang bagaimana beriman mempengaruhi akhlak. Pendidikan Moral dan Spiritual beriman berperan sebagai madrasah tempat seseorang mendidik dirinya sendiri dalam hal moral.

Dengan beriman membantu mereka untuk: Mengendalikan Diri: Dengan Iman seseorang bisa menahan diri dari hawa nafsu dan keinginan yang dianggap tidak Islami. Menahan diri dari segala maksiat dengan dasar keimanan kita yang kuat, juga mengajarkan kita untuk mengatasi perilaku yang buruk, termasuk berbicara kotor, berbohong, dan memfitnah. Perilaku Mendekatkan Diri kepada Allah: Dengan meningkatkan iman, seseorang diajak untuk lebih dekat dengan Allah SWT dan meningkatkan kesadaran akan pengawasan-Nya. Keyakinan bahwa Allah selalu mengawasi apa yang dilakukan seseorang membuat seseorang lebih bijaksana dalam berperilaku. Membangun Karakter yang Baik. Dengan kita beriman maka dapat memberikan pengaruh positif pada pembentukan karakter individu. Beberapa karakter yang dibentuk jika kita beriman, meliputi: Kesabaran: Dengan beriman, seseorang dilatih untuk bersabar dengan apa pun yang terjadi dan melibatkan tantangan tubuh dan pikiran. Hal ini bermanfaat dalam kehidupan nyata dan membuat mereka tidak mudah marah atau frustrasi serta tidak mudah kesal terhadap sesama makhluk. 

Empati dan kepedulian sosial: Ketika kita memiliki tingkat keimanan, maka kita akan lebih peka terhadap penderitaan orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung. Hal ini pada gilirannya akan mendorong mereka untuk berbagi dan peduli terhadap orang lain secara sosial dengan cara memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan. Pengendalian Diri. Dalam konteks ini, Dengan beriman seseorang dapat Menjaga Ucapan dan Perilaku, seseorang diharapkan untuk menjaga ucapan dan perilaku sehingga tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam. Jika orang mukmin bisa menjaga pengendalian dirinya untuk menjauhkan diri dari kata-kata kotor, gosip, dan fitnah. 

Tekad dan kemauan yang kuat dari karakter akan menuntun seseorang untuk memperkuat diri sendiri, meningkatkan keinginan untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik dan mengurangi kesempatan untuk melakukan tindakan yang dilarang. Peningkatan Disiplin Pribadi, seseorang belajar untuk disiplin dalam kehidupan sehari-hari, ini termasuk pada waktu sholat dan dalam pelaksanaan ibadah lainnya. Menjauhkan Diri dari Perilaku yang Tidak Diperbolehkan. Iman sebagai benteng untuk melindungi seseorang dari perilaku buruk. Seorang Muslim diajarkan untuk menjauhkan diri dari sifat-sifat negatif. Akhlak yang baik. Semua pengaruh positif ini bergerak untuk mencapai tujuan akhir. Tujuan akhir dari semua pengaruh ini adalah untuk mewujudkan karakter mulia Akhlakul Karimah.

Kesimpulan

Beriman merupakan pembentukkan karakter yang mengajarkan umat Islam untuk meningkatkan religiusitas, pengendalian diri, dan juga untuk lebih bersimpati kepada orang lain. Iman dapat mengendalikkan dan mengajarkan seseorang untuk mengatur hawa nafsu dan meningkatkan moralitasnya, sehingga membantu pembangunan karakter masyarakat. Dimensi Spiritual: Iman dapat meningkatkan hubungan seseorang dengan Allah SWT. Hal ini membuat mereka lebih dekat dengan-Nya dengan lebih banyak beribadah, termasuk salat, pembacaan Al-Qur'an, dan doa. Hal ini mengembangkan kesadaran spiritual yang luar biasa dan memperdalam keimanan. Dimensi Sosial: Iman juga mempengaruhi dimensi sosial. Umat Muslim didorong untuk berbagi dengan orang lain melalui sedekah dan zakat fitrah, sehingga meningkatkan kesadaran dan solidaritas sosial.Pendidikan Karakter: Dengan iman umat Islam belajar untuk bersabar, disiplin, dan mudah beradaptasi dengan perasaan orang lain. Ini adalah nilai-nilai utama yang digunakan untuk mengembangkan masyarakat yang terorganisir dengan menghormati perasaan satu sama lain.Seseorang dapat memahami bahwa hubungan baik antara orang-orang yang berbeda harus dijunjung tinggi setiap saat dan tanpa mempertimbangkan latar belakang sosial atau budaya seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun