Mohon tunggu...
alghofari maulana
alghofari maulana Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar/Mahasiswa

Cita-cita saya sedari dulu hanya dua, jadi penyair atau penyiar.

Selanjutnya

Tutup

Music

Band Perunggu: Kita Tidak Perlu Jadi Emas Untuk Hidup, Jadi Perunggu Sudah Cukup.

2 Maret 2023   14:21 Diperbarui: 2 Maret 2023   14:33 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perunggu. Band alternatif rock yang sedang naik daun selama setahun terakhir selepas merilis album perdana bertajuk Memorandum.

Kali pertama saya dengar lagu dari band ini berjudul biang lara, dan tarung bebas. Sungguh itu adalah lagu yang menggelegar di telinga kanan, musiknya yang kencang ditambah dengan penulisan lirik yang padat dan dalam membuat lagu ini mudah diterima di berbagai telinga khalayak.

Band ini terbentuk oleh pekerja kantoran pada tahun 2019 yang berbasis di Jakarta, yaitu Maul Ibrahim, Ildo Hasman, dan Adnan Adenan. Mereka sendiri awalnya menyebut bandnya sebagai Band Pulang Ngantor. Sebenarnya dari pemilihan namanya; Perunggu, menandakan mereka sangat rendah hati, bagaimana tidak, perunggu biasanya akrab dengan juara ketiga, mereka menganggap 'tidak perlu jadi yang nomor satu untuk ada diatas, nomor tiga juga tidak masalah.'

Sepanjang tahun 2022 mereka merilis 11 lagu yang dirilis di tanggal 11 Maret 2022 dengan nama Memorandum sebagai album debut perdananya. Proses pembuatan album ini berjalan lama, mereka dibantu Giovanni Rahmadeva (Polka Wars) sebagai produser. Debut album mereka diberi judul Memorandum, yang berarti pengingat. Pengingat fase-fase kehidupan yang telah mereka lewati, terlebih mereka sudah tidak muda lagi.

Lagu-lagu dalam album ini adalah hal-hal yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari, makanya banyak orang merasa terwakili oleh liriknya. Berikut 3 lagu favorit saya.

1.Tarung bebas.

Judul lagunya terlihat garang, berbeda dari lagu-lagu lainnya, gitarnya ngebut, liriknya padat dan berisi. Mengambil perspektif petarung yang harus bertarung melawan tanpa ampun menjadi pembuka yang seru di albumnya.

2.Pastikan Riuh Akhiri Malammu

Perunggu menyajikan lagu terbaiknya disini menurut saya, liriknya yang puitis, nadanya yang sopan masuk telinga membuat saya memasukan lagu ini ke dalam playlist harian.

3.33x

Sebuah penutup yang diluar dugaan, Perunggu menutup albumnya dengan bernarasi religi, Liriknya juga paling puitis dengan tema yang luas dan kaya perspektif. Lagu ini juga sebagai pengingat dan semangat saat kita lelah dalam berjuang, untuk kembali pada tujuan kita yang sejati dan jangan lupa untuk berdoa. Musiknya juga paling easy listening dan asik dinikmati saat bersantai.

Perunggu bagi saya sudah jadi musik wajib dihari Minggu sebelum Senin, larut dalam lantunan distorsi yang nyaring. Pada beberapa Minggu kemarin, Perunggu akhirnya ditunjuk sebagai band pembuka di konser Sheila on 7 bertajuk 'Tunggu aku di Jakarta'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun