Biarkan aku menuliskan bait-bait rindu untukmu.
Sebab bau parfum bercampur keringatmu masih melekat di hidungku.
Caramu tertawa, caramu berceloteh, bahkan caramu menangis tanpa suara pun masih melekat dalam ingatanku.
Kita memang dipisahkan oleh laut Banda
Tapi bagaimana dengan ombak rindu yang pernah melanda
Apakah masih semanis dulu, atau sudah berbeda?
Atau, adakah orang baru hingga kau  lupa dan tergoda?
Aku paham bahwa waktu akan melucuti rindu yang ada dalam jiwa
Namun selama raga ini masih bernyawa
Biarkan rinduku tetap yang teristimewa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!