Di tengah kehidupan mahasiswa, terdapat kisah UMKM yang merupakan seorang mahasiswa yang bernama Rhofikha. Ia memulai usaha kuliner dengan menjual donat rumahan yang diberi nama "Donat Menul". Donat Menul memiliki tekstur yang kenyal tetapi tidak terlalu kenyal, lebih tepatnya fluffy, sehingga "memberikan pengalaman makan yang berbeda" katanya.Â
Donat menul ini terletak di karang bendo kecamatan banguntapan Yogyakarta. Selain itu, Donat menul ini dapat dibanderol dengan harga 15 ribu yang berisi 5 pcs donat atau 3 ribu untuk 1 pcs donat. Donat menul ini ternyata bukan usaha pertama dari Rhofikha dan ada beberapa hal yang menginspirasi Rhofikha untuk berjualan donat.
Latar Belakang Kehidupan Rhofikha
Rhofikha adalah seorang mahasiswa yang bertekad kuat untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya setelah ditinggal oleh ayahnya. Kepergian sang ayah menjadi pukulan berat bagi Rhofikha dan keluarganya, namun ia tidak menyerah. Sebagai anak, Rhofikha merasa memiliki tanggung jawab besar untuk membantu meringankan beban ibunya dan adik-adiknya. Berawal dari semangat inilah, Rhofikha memutuskan untuk terjun ke dunia usaha kuliner.
Perjalanan Usaha Kuliner Rhofikha
Awalnya, Rhofikha tidak langsung menjual donat. Ia memulai usahanya dengan membuat dan menjual brownies. Brownies buatan Rhofikha memiliki banyak peminat, terutama di kalangan teman-temannya. Melihat peluang yang ada, Rhofikha kemudian memperluas usahanya dengan menerima pesanan snack untuk berbagai acara. Namun, seiring berjalannya waktu, Rhofikha merasa bosan dan ingin menambah variasi produk yang dijualnya.
Inspirasi untuk berjualan donat datang ketika Rhofikha mengenang masa kecilnya. Ia teringat bahwa donat adalah salah satu camilan favoritnya dan sering menjadi sajian spesial dalam berbagai kesempatan. Kenangan manis ini membuat Rhofikha mencoba membuat donat sendiri. Setelah beberapa kali percobaan dan melakukan penyesuaian resep, akhirnya lahirlah Donat Menul, yang memiliki tekstur fluffy dan berbagai varian rasa.
Sejarah Donat di Indonesia
Donat adalah salah satu camilan yang populer di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Sejarah donat di Indonesia dimulai sekitar tahun 1970-an ketika gerai-gerai donat internasional mulai membuka cabang di kota-kota besar seperti Jakarta. Namun, sebelum itu, donat sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia melalui resep-resep rumahan yang diwariskan secara turun-temurun.
Di Indonesia, donat mengalami berbagai inovasi dan penyesuaian sesuai dengan selera lokal. Salah satu varian donat yang terkenal adalah donat kentang, yang menggunakan bahan dasar kentang dalam adonannya. Donat ini memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang khas. Inovasi-inovasi lainnya juga muncul, seperti donat dengan isian selai, krim, hingga donat berbahan dasar ubi.
Kehadiran donat di Indonesia menjadi semakin beragam dengan adanya donat bomboloni, sebuah varian donat yang populer di Italia. Bomboloni adalah donat berbentuk bulat dengan isian yang melimpah di dalamnya. Varian inilah yang kemudian diadaptasi oleh Rhofikha dalam produk Donat Menul.
Keunikan Donat Menul
Pada wawancara yang dilakukan, saat ditanya tentang keunikan Rhofikha mengatakan "sebenernya ga unik unik banget sih soalnya udah banyak juga kan diluar " Rhofikha mengatakan karena bentuk donat menul ini sedikit berbeda pada donat umumnya, karena terdapat lubang berisi selai di bagian atas dari donat menul ini. Donat Menul yang dibuat oleh Rhofikha ini hadir dalam berbagai varian rasa, seperti coklat, stroberi, blueberry, dan vanilla. Dengan harga 15 ribu rupiah untuk 5 pcs donat,
Proses pembuatan Donat Menul pun tidak main-main. Rhofikha mengutamakan kualitas bahan-bahan yang digunakan dan menjaga kebersihan dalam setiap tahap produksi. Meskipun usahanya masih berskala rumahan dan pemesanan dilakukan secara online, Rhofikha berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggannya.
Proses Pembuatan Donat Isi
Proses pembuatan Donat Menul dengan berbagai isian memerlukan ketelitian dan kesabaran. Pertama-tama, Rhofikha menyiapkan bahan-bahan seperti tepung terigu protein tinggi, gula pasir, ragi instan, susu bubuk, telur, margarin, garam, air hangat, dan minyak untuk menggoreng. Untuk isian, ia menggunakan selai atau krim coklat, stroberi, blueberry, dan vanilla.
Langkah pertama dalam pembuatan donat adalah mencampurkan tepung terigu, gula pasir, susu bubuk, dan ragi instan dalam satu wadah. Kemudian, Rhofikha menambahkan telur dan air hangat sedikit demi sedikit sambil menguleni adonan hingga kalis.Â
Setelah adonan kalis, margarin dan garam dimasukkan, lalu adonan diuleni kembali hingga elastis dan tidak lengket di tangan. Adonan kemudian didiamkan dalam wadah tertutup kain bersih selama 45 menit hingga mengembang dua kali lipat.
Setelah adonan mengembang, Rhofikha mengempiskannya lalu membagi menjadi beberapa bagian kecil sesuai ukuran donat yang diinginkan. Adonan dibentuk menjadi bulatan dan didiamkan selama 10 menit. Sementara itu, minyak dipanaskan dalam wajan dengan api sedang. Setelah minyak panas, adonan donat digoreng hingga berwarna keemasan, kemudian diangkat dan ditiriskan.
Setelah donat dingin, bagian tengah donat dilubangi menggunakan alat khusus atau sedotan besar. Selai atau krim yang sudah dimasukkan ke dalam piping bag kemudian digunakan untuk mengisi donat. Donat Menul yang sudah diisi ditaburi gula halus atau topping sesuai selera sebelum disajikan.
Â
Tantangan dan Keberhasilan
Perjalanan Rhofikha dalam menjalankan usaha Donat Menul terdapat tantangan. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan modal, waktu yang terbatas karena harus membagi antara kuliah dan usaha, hingga kendala pemasaran. Namun, semangat pantang menyerah yang dimiliki Rhofikha menjadi kunci keberhasilannya.
Salah satu momen yang tak terlupakan adalah ketika Rhofikha menerima pesanan sebanyak 1500 pcs donat untuk sebuah acara besar. Tantangan ini harus diselesaikannya dalam waktu 3 hari 3 malam. Meskipun lelah, Rhofikha berhasil menyelesaikan pesanan tersebut tepat waktu. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Rhofikha tentang pentingnya manajemen waktu dan ketekunan.
Selain itu, Rhofikha juga aktif memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan Donat Menul. Melalui platform seperti Instagram dan WhatsApp, ia mampu menjangkau lebih banyak pelanggan dan memperluas jangkauan usahanya. Rhofikha juga sering mendapatkan umpan balik positif dari pelanggannya, yang semakin memotivasi dirinya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya.
 Harapan dan Rencana Masa Depan
Rhofikha memiliki harapan besar untuk masa depan Donat Menul. Ia bercita-cita untuk memiliki toko fisik sendiri, sehingga pelanggan dapat langsung membeli donat tanpa harus memesan secara online, "harapan sih ya semoga bisnisnya lancar dan pengen bisa buka bakery gitu" kata Rhofikha. Selain itu, Rhofikha juga ingin memperluas jangkauan usahanya, agar Donat Menul dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. "buat rencana masa depan sih aku mikir yang deket dulu gimana caranya bisnis ini bisa besar gitu ibuku kan juga ga cuma bikinin donat doang bisa nerima pesenan snack atau nasi box gitu" lanjutnya.
Rhofikha juga berencana untuk menambah variasi rasa dan bentuk donat, serta mencoba peruntungan dengan membuka franchise Donat Menul. Dengan demikian, ia tidak hanya dapat membantu perekonomian keluarganya, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H