Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas Laba dan Laba per saham. Perlu diketahui bahwa untuk memahami apa itu laba per saham, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu Laba. Laba adalah kata yang sering kita dengar di dalam dunia usaha. Orang-orang pada umumnya mengasosiasikan laba dengan keuntungan, pendapatan, atau uang  yang diterima oleh suatu usaha. Tapi sebenarnya apa sih definisi tepat dari suatu laba itu? Dan apa yang membuat suatu perolehan usaha dapat disebut sebagai laba?.
LABA
Kamus Merriam webster mengakumulasikan beberapa definisi dari laba. Diantaranya adalah, Laba sebagai selisih lebih pendapatan yang diperoleh kembali dari pengeluaran yang dibutuhkan dalam suatu transaksi atau rangkaian transaksi seperti lebih tingginya harga jual barang dibanding biaya yang dibutuhkannya. Namun definisi tersebut masih terlalu umum.
Para ahli juga memberikan definisi laba mereka sendiri. Soemarso (2010) mendefinisikan laba sebagai selisih lebih pendapatan atas beban yang berhubungan dengan kegiatan usaha namun jika beban tersebut lebih tinggi selisihnya dari pendapatan makan disebut sebagai rugi. Laba dan rugi tersebut merupakan perhitungan secara berkala.
Kuswadi (2005) juga memiliki definisi yang menyerupai yaitu laba merupakan pendapatan yang sudah dikurangi dengan seluruh beban atau biaya yang dikeluarkan sebelumnya. Financial Accounting Standards Boards juga mendefinisikan laba sebagai kelebihan penghasilam di atas biaya dalam satu periode akuntansi. Dari beberapa definisi laba di atas dapat dikita lihat bahwa laba memiliki arti umum sebagai keutungan bersih yang kita peroleh berkat selisih pendapatan yang didapat lebih tinggi dibandingkan beban yang harus kita keluarkan untuk mendapatkannya dalam suatu transaksi.
Pentingnya laba dalam kegiatan usaha adalah karena laba tersebut adalah tujuan dari segala jenis usaha yang dilakukan. Semua jenis usaha memiliki tujuan untuk mendapatkan laba tersebut. Â Semakin tinggi laba yang diterima maka semakin baik operasi suatu usaha. Hal ini karena keberlangsungan suatu usaha akan bergantung pada seberapa banyak laba yang mereka terima. Semakin tinggi laba bersih yang diterima usaha, maka semakin banyak perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan agar kegiatan usaha mereka dapat maju dan berkembang.
Lalu, apakah memahami laba perusahaan itu penting?.
Tentu sangat penting karena tingkat laba tersebut juga dapat digunakan untuk melihat bagaimana kinerja suatu perusahaan dan Tingkat keberhasilan kegiatan operasi mereka. Belkaoui (2007) menjelaskan bahwa laba adalah bagian dari laporan keuangan yang mendasar namun penting karena memiliki beragam kegunaan dalam berbagai konteks.
Laba tersebut adalah dasar untuk perpajakan, dasar kebijakan pembayaran dividen, dan dasar panduan dalam pengambilan keputusan investasi. Hal-hal tersebut membuat laporan atas laba perusahaan menjadi hal penting untuk para investor dan para pemegang kepentingan lainnya seperti stakeholder dan management suatu perusahaan.
Akan tetapi dalam transaksi pasar modal, melihat laba saja tidak cukup bagi investor untuk mengetahui berapa nilai saham suatu perusahaan. Perusahaan yang akan diinvestasi umumnya adalah perusahaan terbuka yang memiliki saham yang secara bebas beredar dan ditransaksikan di pasaran. Maka tidak mungkin investor hanya mengandalkan analisis laba saja. Disitu lah laba per saham (LPS) atau earnings per share (EPS) digunakan.
Darmadji dan Fakhruddin (2001:139) memberikan pengertian LPS sebagai tingkat keuntungan yang diperoleh investor atau shareholder per sahamnya. Irham Fahmi (2013:96) juga menyebut LPS sebagai salah satu bentuk pemberian keuntungan yang didapat share para shareholder dan setiap lembar saham yang dimiliki. Singkatnya, LPS menunjukan profitabilitas perusahaan dengan basis per saham mereka.
LPS memberikan rasio yang menunjukan berapa banyak laba yang terima perusahaan untuk setiap saham yang beredar. Â LPS merupakan instrumen atau alat penting bagi investor karena setiap perusahaan di dunia memiliki jumlah saham beredar yang berbeda-beda. Hanya membandingkan tingkat laba perusahaan tidak cukup untuk menunjukkan berapa banyak uang yang dihasilkan setiap perusahaan untuk setiap sahamnya, maka dari itu investor memerlukan rasio LPS untuk membuat perbandingan yang valid sebelum membuat keputusan investasi.
LPS tersebut terbagi lagi menjadi dua jenis. Selain LPS dasar yang kita bahas di atas tadi, lalu terdapat juga yang dinamakan LPS dilusian atau diluted EPS. Dari namanya saja, kita dapat mengetahui yang membedakan LPS dasar dengan LPS dilusian adalah LPS Dilusian mempertimbangkan juga penggunaan sekuritas dilutif.
Sekutitas dilutif adalah sebuah sekuritas yang tidak termasuk saham biasa namun, jika sang pemegang inginkan dapat dikonversi menjadi saham biasa. Dengan demikian dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar dan dapat mempengaruhi tingkat laba per saham perusahaan. beberapa contoh sekuritas dilutif adalah waren saham, opsi saham, obligasi konversi, saham preferen konversi dan kompensasi berbasis saham. Alhasil, banyak orang yang menganggap bahwa nilai LPS dilusian lebih penting dari pada LPS biasa karena menghitung lebih banyak komponen sekuritas perusahaan.
Perbedaan Laba per saham dilusian dan laba per saham dasar adalah sebagai berikut :
Dari penjelasan di atas, kita dapat berlanjut ke pertanyaan berikutnya yaitu bagaimana sih pengukuran laba per saham ?
PSAK no 56 tentang laba per lembar saham menjelaskan bagaimana LPS dasar dan LPS dilusian dapat diukur. Dimulai dengan LPS dasar yang dapat diukur dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik dengan jumlah saham perusahaan yang beredar. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut
Dari rumus di atas untuk menghitung EPS dasar perusahaan, jumlah laba bersih perusahaan akan kurangi dividen preferen hasilnya disebut dengan laba bersih residual. Lalu, hasilnya dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Rata-rata tertimbang adalah ukuran yang digunakan investor untuk memantau basis biaya atas akumulasi saham selama beberapa tahun.
Contoh penggunaan EPS dalam perbandingan perusahaan :
MANGGO Inc. Memiliki laba bersih sebesar $ 3.000.000 selama setahun. Sementara ORANGE Inc memiliki laba bersih sebesar $ 1.000.000. kedua perusahaan sudah melantai di bursa efek dengan MANGGO inc. Memiliki 1.500.000 saham beredar sementara ORANGE Inc. Hanya memiliki 200.000 saham beredar. Perhitungannya adalah :
Berdasarkan hasil di atas maka investor akan lebih memilih berinvestasi di perusahaan ORANGE INC. Dikarenakan tingkat EPS mereka yang terhitung lebih tinggi. EPS yang tinggi tersebut menunjukan bahwa ORANGE Inc. Memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan MANGGO Inc.
Untuk laba per saham dilusian. Rumus yang digunakan tidak berbeda jauh. Akan tetapi ada satu variabel yang ditambahkan yaitu sekuritas dilutif yang dikonversi. Kurang lebih seperti berikut :
Dengan keterangan :
WASO adalah Weighted Average Shares Outstanding atau nama lain dari rata-rata saham yang beredar.
CDS adalah Conversion of Dilutive Securities yang berarti konversi atas sekuritas dilutif.
Contoh perhitungan LPS dilusian :
Berikut adalah informasi yang diperoleh dari laporan keuangan DASUS Ltd:
- Laba bersih : $ 390,000
- Saham Biasa Beredar: Â 10.000
- Dividen Saham Preferen: $ 30.000
- Opsi Saham Karyawan yang Belum Dilaksanakan: 2.000
- Saham Preferen yang Dapat Dikonversi: 15.000
- Hutang Konversi: 17.000
- Waran: 1.000
Maka nilai laba per saham perusahaan DASUS ltd. Adalah $ 8 / saham
Sumber refrensi :
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI