Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah Anemia yang dapat dialami oleh semua kelompok usia seperti remaja putri (rematri).
Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut remaja mengalami masa pubertas dan pertumbuhan pesat serta mengalami menstruasi dalam beberapa hari setiap bulan sehingga membutuhkan zat besi yang meningkat.Â
Penyebab lainnya karena rematri kadang melakukan diet yang salah tanpa berkonsultasi dengan ahli gizi.Â
Berdasarkan Riskesdas 2013, anak usia 5-14 tahun menderita anemia 26,4% dan usia 15-24 tahun sebesar 18,4%. Hal ini berarti sekitar 1 dari 5 anak remaja di Indonesia menderita anemia.Â
Kejadian anemia pada rematri perlu mendapatkan perhatian karena akan berdampak secara jangka Panjang pada kesehatan remaja tersebut, seperti berisiko anemia jika hamil setelah menikah, anak yang dikandungnya berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan serta dapat menyebabkan terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan hingga kematian ibu dan anak.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah melalui kementerian kesehatan RI melaksanakan Program suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada rematri  1 tablet tiap minggu dan menjadi salah satu intervensi spesifik mencegah masalah gizi termasuk stunting.
Program tersebut sangat efektif dapat mencegah dan menurunkan anemia pada rematri. Namun, sejak program tersebut dilaksanakan masih banyak rematri yang tidak disiplin mengkonsumsi TTD bahkan sama sekali tidak mengkonsumsinya.Â
Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan rematri Mengenai anemia dan pentingnya TTD bagi kesehatan mereka secara jangka Panjang.Â
Untuk itu, tim PkM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia melakukan Promosi Kesehatan tentang pentingnya konsumsi TTD 1 tablet tiap minggu kepada rematri di SMPN 1 Lanna Wilayah Kerja Puskesmas Parangloe yang merupakan salah satu lokasi binaan UMI.Â
Pemilihan SMPN 1 Lanna dengan pertimbangan bahwa berdasarkan analisis situasi didapatkan masih banyak rematri yang tidak mengkonsumsi TTD meskipun telah rutin diberikan oleh petugas kesehatan Puskesmas Parangloe.
Promosi kesehatan dengan materi tentang kebutuhan konsumsi TTD pada rematri, kaitan anemia dengan stunting serta generasi emas bebas anemia diberikan oleh Tim PkM FKM UMI : Dr. Andi Asrina SKM., M.Kes,., Dr. Fairus Prihatin Idris, SKM., M.Kes dan Al Ikhsan Agus, S.Kep., Ns., M.Kep serta melibatkan mahasiswa dari fakultas kesehatan masyarakat UMI Makassar.Â
Kegiatan PkM Interenal ini didanai oleh Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.
(M.ALGHAZALI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H