Tradisi pengobatan ayuverda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun Moringa Oleifera (Daun Kelor). Kelor adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang, berbunga sepanjang tahun, dan tahan kondisi panas ekstrim. Penelitian terhadap manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya, sejal awal tahun 1980-an telah dimulai.
Diversifikasi pengolahan daun kelor menjadi panada isian daun kelor dapat menciptakan peluang usaha dari produknya tersebut. Panada isian daun kelor ini merupakan sebuah inovasi baru yang unik dan langka. Selain itu bahan dasar pembuatannya mudah didapatkan, dan menghasilkan produk yang memilki kandungan gizi yang baik, juga memliki nilai jual.
Selain itu Dr. Rika Handayani (Dosen Unimerz) membawakan materi tentang penilaian status gizi melalui metode ceramah, diskusi, dan parktek pengukuran dan penilaian status gizi. Dan Bapak Ir. Syahrul Mubarak Abdullah, M.Kom membawakan materi tentang penggunaan VR (Virtual Reality) dalam melakukan proses edukasi kesehatan ibu dan anak.
Bapak Abdul Razak selaku Kepala Desa Pucak menjelaskan bahwa Program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) ini sangatlah diharapkan oleh Masyarakat setempat karena kegiatan ini pertama kalinya diselenggarakan di Desa kami, sehingga mampu meningkatkan kapasitas kemampuan masyarakat untuk hidup sehat serta melakukan Pengolahan Daun Kelor untuk Pencegahan Stunting.
Pada kegiatan PDB ini tim pengabdi juga melakuakn Penyerahan Alat Teknologi Virtual Reality, Penyerahan Alat dan Bahan pengolahan daun kelor menjadi produk makanan baru seperti panada isian daun kelor, serta Penyerahan Alat Pengukuran dan Penilaian Status Gizi Anak Balita
“Respon positif didapatkan dari Kord. Kelompok Kader Kesehatan dan Kelompok Karang Taruna Bukit Kemuning berharap ada keberlanjutan pada kegiatan berikutnya,” kunci Dr. Yusriani, SKM.,M.Kes
” Semoga dengan kegiatan ini status kesehatan ibu dan anak khususnya di Desa Pucak semakin meningkat,”
ucap salah satu peserta PDB.
Melalui kegiatan PDB ini memberikan dampak pada peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pelayanan masyarakat desa sehingga mitra mampu terlibat aktif dalam mempertajam arah kebijakan perencanaan pembangunan desa yang difokuskan untuk mewujudkan Desa Sehat dan Sejahtera. Tutup Dr. Yusriani, SKM., M.Kes.
(AL GHAZALI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H