Mohon tunggu...
Nico Reza
Nico Reza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Treasure" Menurut Indy

3 September 2017   18:01 Diperbarui: 3 September 2017   18:21 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu, saya menonton sebuah film lama yang sudah pernah ditonton pada saat masih di bangku kuliah; Indiana Jones and the Kingdom of Crystal Skull.

Bagi teman-teman yang lahir di tahun 1980-an; pasti sudah mengenal tokoh Indiana 'Indy' Jones ini, seorang arkeolog nyentrik yang tidak hanya mengajar di dalam universitas, tetapi selesai jam mengajarnya; dia mengenakan topi koboi, membawa tali cambuk dan keluar melalui jendela universitasnya untuk melakukan berbagai petualangan seru di setiap filmnya.

Untuk film Indiana Jones and the Temple of Crystal Skull ini; mungkin pembaca sudah dapat menebak jalan ceritanya; petualangan Indi ke pelosok rimba terkait dengan artefak mistis, disertai dengan sentuhan humor, dan efek khusus tahun 2000-an yang cukup bagus.

Tetapi tulisan saya kali ini tidak untuk membahas aspek filmnya ( mungkin di artikel saya yang lain:) ).

Treasure

Di dekat penghujung filmnya, setelah para tokoh utama telah selamat dari berbagai marabahaya; terjadilah percakapan dari Mutt Williams (yang diperankan oleh Shia LaBeouf) dengan Indiana Jones (yang diperankan oleh Harrison Ford).

Mutt Wiliams     : I don't understand. Why the legend about the city of gold? (Saya tidak mengerti. Kenapa legenda menceritakan tentang kota yang terbuat dari emas ?)

Indiana Jones    : The Ugha word for gold translates as "treasure." But their treasure wasn't gold. It was knowledge. Knowledge was their treasure. (Dalam bahasa Ugha, emas merupakan terjemahan dari "harta". Tetapi harta mereka bukanlah emas, melainkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah harta mereka.)

Melalui dialog ini, si pembuat film ingin menyampaikan bahwa sesuatu yang disebut harta, bukan melulu berupa uang atau kekayaan.

Bacalah buku untuk menambah pengetahuan

Ada dua orang pemuda miskin yang bekerja di toko serba ada di Omaha, Nebarska-Amerika Serikat. Salah satu pemuda yang lebih tua, dahulu berjualan hamster, dan pemuda lain yang lebih muda merupakan cucu dari pemilik toko tersebut, menunda sekolahnya dan memiliki pekerjaan sampingan menjual permen karet dan minuman soda dari pintu ke pintu. Penghasilan merak pada saat itu hanya sekitar 2 US dollar perhari.

Beberapa puluh tahun kemudian, keduanya mengantongi keuntungan sebesar 20 milyar US Dollar per tahun; melalui perusahaan konglomerasinya; Berkshire Hathaway.

Kedua orang tersebut adalah Charlie Munger dan Warren Buffet, salah satu orang terkaya di dunia.

Sumber: https://www.safalniveshak.com
Sumber: https://www.safalniveshak.com
Pada suatu saat Charlie menceritakan salah satu penyebab keberhasilan dia dan Warren Buffet di depan mahasiswa :

"I constantly see people rise in life who are not the smartest, sometimes not even the most diligent, but they are learning machines. They go to bed every night a little wiser than they were when they got up and boy does that help, particularly when you have a long run ahead of you"

Menurut dia, di awal masa aktif Buffet; dia dapat membaca 600-1000 halaman dalam satu hari. Sampai hari ini, dia masih menyediakan 80% waktunya dalam sehari untuk membaca.

"Read 500 pages...every day. That's how knowledge works. It builds up, like compound interest."

Jadi, ayo bagi kita jangan menunda untuk membaca buku. Menurut pendapat beberapa orang, buku adalah investasi; dimana akan memberikan dampak yang baik bagi kita.

Menutup artikel ini, ada sedikit pernyataan lanjutan dari Charlie yang sedikit 'menyentil' :)

"All of you can do it,but I guarantee not many of you will do it."

Bagaimana menurut pembaca ?

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun