Mohon tunggu...
Nico Reza
Nico Reza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa yang Dilakukan Saat Menentukan Pilihan Sulit?

31 Agustus 2017   12:52 Diperbarui: 31 Agustus 2017   13:03 5821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam perjalanan hidup kita, pasti ada kalanya menemukan saat dimana harus menentukan pilihan yang sulit; sebagai contohnya pada saat kita bingung untuk menentukan pasangan hidup, memilih tempat kerja atau bahkan menentukan apakah kita tetap bekerja di tempat kerja kita atau memilih untuk berhenti bekerja (resign).

Lantas kadang kita suka bingung, apa yang dapat kita lakukan saat dihadapkan harus memilih keputusan yang sulit.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita dalam menghadapi memutuskan keputusan yang sulit:

Mencari informasi / fakta sebanyak mungkin

theconversation.com
theconversation.com
Carilah sebanyak mungkin informasi dari orang lain; dari teman-teman kita dari saudara-saudara kita dan dari orang yang pernah punya pengalaman dalam hal ini. Pada poin ini, saya mengambil contoh pada kasus seseorang akan memilih 2 atau 3 tawaran pekerjaan yang diterima nya. Sebaiknya kita banyak mencari tahu tentang ketiga tempat kerja tersebut: bagaimana profil perusahaannya, apakah ada teman atau relasi kita yang bekerja atau pernah bekerja di tempat kerja tersebut.

Bukan tidak mungkin bahwa informasi yang kita dapat tidak benar / bias. Oleh karena itu, carilah informasi sebanyak mungkin, lebih baik jika dari seseorang yang dapat memberikan pendapat secara objektif.

Bersikap terbuka

mielenterveysseurat.fi
mielenterveysseurat.fi
Bersikap terbuka disini adalah kita membuka kedua telinga kita untuk mendengarkan pendapat orang lain, baik yang sependapat dengan kita atau yang tidak sependapat dengan kita.

 Di masa gencarnya postingan di media sosial, kita acapkali lebih suka berkumpul atau mendengarkan pendapat orang atau kelompok yang sependapat dengan kita. Hal ini menurut hemat saya sebenarnya tidak baik. Pada saat dimana kita hanya terbuka kepada yang sependapat dan menutup telinga terhadap yang tidak sependapat; sebenarnya kita menghalangi masuknya pendapat-pendapat yang berguna bagi kita. Sudah saatnya kita mencoba untuk membuka telinga kita terhadap yang tidak sependapat dengan kita, ajak diskusi dengan mereka (dengan cara yang sehat dan dewasa, tentunya). Banyak hal besar yang dapat dihasilkan dengan berdiskusi.

Hal ini juga berlaku sebagaimananya Hakim mendengarkan dua belah pihak terlebih dahulu; pihak yang memberatkan dan pihak yang meringankan; sebelum memberikan keputusan.

Berdoa kepada Tuhan dengan kerendahan hati

redemptionsl.org
redemptionsl.org
Jangan lupa untuk berdoa dengan kerendahan hati kepada Tuhan, untuk menyertai dan menuntun kita dalam mengambil keputusan. Kerendahan hati disini dimaksudkan bahwa kita harus selalu ingat bahwa kita bukan apa-apa, tanpa berkat dari Yang Kuasa.

Semoga tulisan ini dapat berguna.

You are the chief of your life, mate!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun