Mohon tunggu...
Alfy Trisnawati
Alfy Trisnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup berawal dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Pendidikan Karakter di Era Digital untuk Masa Depan

7 Mei 2024   21:10 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:19 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya pendidikan karakter bagi anak-anak dan remaja, setidaknya setelah menyadari dan mengetahui akan hal ini akan memudahkan mereka untuk memudahkan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Seperti yang telah disinggung di paragraph di atas, bahwa seseorang yang telah mengenali diriinya sudah pasti memiliki tujuan dan tahu apa yang seharusnya ditunjukan.

Lain cerita bagi mereka yang tidak mendapatkan pendidikan karakter sejak dini. Sebagian mereka binggung, dan hanya menjadi pengembira hidup orang lain. Padahal, dirinya yang seharusnya digembirakan, bukan justru menjadi pengembira bagi hidup orang lain.

Sesuai pengamatan kecil-kecilan yang saya lakukan, jaman millennial lebih sibuk membentuk diri mereka seperti pandangan dan penilaian oranglain.

Itu sebabnya mereka selalu ingin tampil lebih “wah” dan tampil sebaik mungkin. Caranya gimana? Tentu saja dengan menunjukan lewat postingan di akun media sosial masing-masing. Atau sekedar ikut hengout bersama teman-teman ke mall, kafe dan semacamnya. Padahal, aslinya tidak memiliki uang. Karena demi status sosial dan terpandang “wah” meski uang tidak ada, hutang dan minta orang tua pun jadi.

Hal-hal semacam inilah yang menjadi perhatian orangtua masing-masing sebenarnya. Begitu pentingnya pendidikan karakter untuk anak-anak dan remaja di sekeliling kita. Tidak perlu jauh-jauh deh, kita bisa mengawalinya dari keluarga terkecil. Hal ini yang menjadi tantangan besar dan berat sebenarnya.

5. Bijak Sebelum Bertindak

Sedikit anak-anak dan remaja yang bisa bersikap bijak sebelum bertindak. Tentu saja konteks dalam hal ini bijak dalam menyikapi digitalisasi. Orang yang berpengaruh besar yang menentukan seorang anak dan remaja bisa bijak pun tidak lepas dari peran keluarga dalam membangun karakter. Keluarga inti yang memiliki peranan besar menekankan pentingnya pendidikan karakter.

Jika sejak dini anak sudah diajarkan asertifitas dan mendapatkan kasih sayang secara cukup. Di dukung lingkungan pergaulan yang baik, mungkin saja ini bisa teratasi dan tidak terkontaminasi dengan arus informasi di dunia digital yang supersonic kecepatan.

Alih-alih informasi yang masuk dengan cepat dapat mencerdaskan, jika tidak diimbangi kematangan berfikir, sebaik dan seupdate apapun informasi yang masuk, akan menjadi toxsik. Intinya adalah menekankan pentingnya pendidikan karakter dan agar kemampuan dalam proses berfikir anak kita bisa berkembang dengan baik.

Kognitif anak bisa berkembang baik jika kita memberikan kasih sayang dan pendidikan yang tepat. Hindari menggunakan kata-kata keras atau mengomeli. Karena ketika anak atau remaja dibentak, setiap satu bentakan akan ada calon sel syaraf yang di otak mati.

Semakin banyak syaraf di otak mati, tentu saja bisa mempengaruhi proses berfikir anak dalam menyikapi permasalahan, termasuk masalah arus digitalisasi yang sekarang sudah tidak dapat dibendung sama sekali. Ketika banyak calon sel syaraf otak yang rusak, tugas kita menekankan pentingnya pendidikan karakter pun semakin lebih ekstra dong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun