Mohon tunggu...
Alfy Trisnawati
Alfy Trisnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup berawal dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Pendidikan Karakter di Era Digital untuk Masa Depan

7 Mei 2024   21:10 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:19 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oke, bagi orang dewasa dan orang tua mungkin hal seperti itu tidak menjadi masalah. Tetapi bagi anak-anak dan remaja dibawah 25 tahun, belum tentu menyikapi itu semua dengan bijaksana seperti halnya orang dewasa. Belum lagi dampak digital yang sifatnya negatif yang lain. Kita tahu sebagian besar kaum millennial memainkan media sosial (facebook, twitter, IG, youtubes, WA dsb) mereka di sana selain melihat postingan, mereka juga melihat komentar dari para netizen.

Namannya juga komentar, pastinya ada banyak sekali komentar bertebaran. Ada yang mengunakan bahasa kotor, kasar dan kurang bijak. Secara tidak langsung akan mempengaruhi orang tersebut juga mengadopsi dan merasa bebas mengumpat lewaet komen seenaknya.

3. Meningkatkan Jiwa Nasionalis

Pentingnya pendidikan karakter kelihatannya sepele, tetapi berdampak positif untuk pembentukan sikap. Setidaknya itulah yang saya yakini. Seseorang yang memiliki karakter yang baik, tentu saja seseorang mampu mengenali siapa dirinya. Tahu apa yang diinginkannya dan tahu apa tujuan hidupnya.

Dengan kata lain, tahu identitas diri. Orang yang memiliki identitas diri pastinya memiliki ideology sendiri. Meskipun bagi anak-anak dan remaja sedikit sadar betul akan hal ini. Setidaknya, jika sejak dini sudah dikenalkan pentingnya pendidikan karakter, mereka lebih tahu dan memiliki filter pertahanan dari serangan digital di luar sana.

Pentingnya pendidikan karakter selain membantu dalam mengetahui jati diri, tentu saja mampu meningkatkan jiwa nasionalis. Orang ini sadar bahwa digitalisasi hanyalah sarana, bukan sebagai tujuan. Maksudnya, menggunakan digital sebagai alat untuk mencapai dan memudahkan apa yang dia harapkan. Ketika digitalisasi dan aksesorisnya sebagai alat atau sarana, tentu saja akan memanfaatkan digital termasuk media sosial dengan tujuan positif.

Beda cerita bagi sebagian besar orang anak-anak dan remaja saat ini. Mereka menjadikan digital sebagai tujuan.

Darimana mengetahui digital sebagai tujuan mereka? Indikatornya mudah. Dapat dilihat ketika kita Tanya ke mereka. Mereka memainkan media sosial untuk apa? Sebagian besar karena semua teman-temannya memiliki akun di media sosial.

Jadi atas dasar “biar sama” maka mereka terjun meramaikan. Alasan klise seperti ini yang menjadi latarbelakang pentingnya pendidikan karakter.

Karena sedikit yang menjawab bahwa media sosial sebagai ajang untuk membranding diri, karena besok ingin jadi ini dan itu. jadi konteksnya bukan “biar sama” tetapi untuk membantu memudahkan mencapai tujuan.

4. Mengetahui Sikap Yang Harus Ditunjukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun