Mohon tunggu...
Seribu Bulan
Seribu Bulan Mohon Tunggu... Dosen - Study every time and everywhere

Menulis untuk menghiasi diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Unggah-Ungguh Buah Hati Ala Imam Ghazali

17 April 2020   23:56 Diperbarui: 17 April 2020   23:54 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak adalah anugrah dari Allah Swt yang diberikan kepada masing-masing orang tua. Bahkan tidak sedikit orang tua yang mempunyai harapan kepada anak-anak mereka untuk menjadi estafet perjuangan di masa mendatang. Sejak dalam kandungan ibu anak dirawat kemudian dilahirkan lalu dibesarkan dan dididik dengan penuh kasih sayang. Orang tua tidak pernah mengharapkan imbalan sepersenpun dari seorang anak akan segala macam kebaikan yang sudah dilakukan. Mereka hanya ingin anak-anak yang sudah dibesarkan tanpa kenal lelah menjadi putra putri yang sholeh-sholehah dan kelak bisa membawa ke surga-Nya.

Melihat perjuangan orang tua yang sedemikian beratnya, maka sudah menjadi kewajiban setiap anak untuk berperilaku dengan akhlak yang mulia. Akhlak yang membuat orang yang melihatnya terasa menyenangkan, yang mendengar merasa nyaman, dan membuat hati menjadi tenteram.

Terkait hal ini, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad atau yang lebih terkenal dengan Imam Ghazali mengutarakan beberapa poin dalam Kitab Bidayatul hidayah terkait adab seorang anak kepada kedua orang tua.

1. Mendengarkan perkataan orang tua

Anak harus mendengarkan segala sesuatu yang dikatakan orang tua dan jangan menyela perkataan mereka. Kalaupun ingin mengutarakan pendapat, tunggu orang tua selesai berbicara terlebih dahulu kemudian sampaikanlah dengan sopan. Jangan mengeluarkan nada kasar apalagi sampai membentak-bentak sehingga membuat perasaan orang tua terluka.

2. Berdiri dalam rangka menghormati

Contohnya ketika orang tua bertamu dan kebetulan seorang anak sedang duduk di ruang tamu, anak tersebut langsung berdiri sebagai sembari mempersilahkan masuk sebagai wujud penghormatan atas kedatangan orang tua. Ditambah dengan menampakkan wajah sumringah dan mengobrol hangat sehingga orang tua merasa bahwa kedatangannya membuat bahagia.

3. Melakukan apa yang diperintah

Pengecualian dalam poin ini adalah ketika anak diperintahkan untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama. Selebihnya seorang anak wajib mengerjakan perintah orang tua sekalipun ia tidak suka. Seandainya memang benar-benar tidak bisa menjalankan karena suatu alasan, maka harus menjelaskan kepada orang tua degan cara yang baik.

4. Tidak berjalan di depan orang tua

Jangan berjalan mendahului orang tua tetapi berjalanlah dengan sabar di belakangnya. Jika memang kondisi menuntut untuk berjalan di depan orang tua, maka berjalanlah dengan sopan dan sesuai dengan kondisi orang tua saat itu.

5. Tidak meninggikan suara

Berbicaralah dengan volume dibawah orang tua, jangan meninggikan suara sehingga terkesan menantang.

6. Mendatangi panggilan orang tua

Ketika dipanggil oleh orang tua maka jawablah sembari menghampirinya. Jika sedang berada di luar rumah atau mungkin di luar kota kemudian mendapat telfon agar segera datang, maka usahakan untuk bisa datang secepat mungkin. Namun apabila kondisi tidak memungkinkan, seperti sibuk atau tidak ada biaya maka jelaskan kondisi tersebut sekiranya orang tua tidak merasa bahwa anaknya menolak permintaannya. Ketika anak memberi penjelasan dengan baik, orang tua pasti bisa memaklumi bahkan memberi semangat kepada anaknya.

7. Selalu memohon ridlo (do’a) kepada orang tua

Meskipun tanpa diminta orang tua pasti mendoakan, namun hendaknya seorang anak selalu memohon doa dan ridho orang tua secara dzohir karena hal ini akan membuat orang tua semakian kuat dalam mendo’akan dan memberi ridho, sehingga hasil yang didapat oleh anak akan lebih maksimal.

8. Tawadhu’ dan bersikap lemah lembut

9. Tidak keberatan berbuat baik dan tidak keberatan menaati semua perintahnya

Dalam artian ikhlas ketika berbuat baik kepada orang tua dan ikhlas menjalankan semua perintahnya.

10. Tidak menampakkan rasa kecewa

11. Tidak menunjukkan wajah marah

12. Bepergian dengan izin orang tua

Bahasa jawa menyebutkan ‘ora slunang-slunung,’ apalagi saat ada di rumah. Untuk anak-anak yang sedang kuliah di luar kota, izin orang tua bisa dengan memanfaatkan media elektronik. Mari memanfaatkan kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan sebaik-baiknya bukan malah terjerumus ke hal-hal negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun