Hallo...
Sa akan carita sadikit tentang alasan dan bagaimana sa bisa ikut gabung dengan Tim Ekspedisi Garis Langit.
Oh iya sebelumnya kenalkan Sa nama "Alfan" tapi, dong sering panggil sa "Lana", sa berasal dari Fakfak, Papua Barat.
Jadi, sebelumnya sa sempat kuliah di Surabaya dari tahun 2017,pas bulan september 2020 sa dapat kabar bahwa Nusalayaran ada bikin acara "Konser Pejalan Bandung II".Â
Ahirnya sa memutuskan untuk ikut acara itu sekaligus mau belajar dari kawan-kawan di bandung tentang konsep Sadar Kawasan yang dong bangun, beres acara konser sa menetap di bandung selama 2 bulan untuk belajar kopi dan belajar banyak hal yang mungkin sa cuma dapat itu pas sa ke Bandung.
.
Di akhir bulan oktober 2020, sa mendengar bahwa kawan-kawan Nusalayaran mau lakukan ekspedisi Garis Langit, bersepedah dari Bandung-Nepal dengan misi Lokalitas Konservasi juga penyebaran tentang Sadar Kawasan, karena sa mau belajar tentang hal itu akhirnya sa memutuskan diri untuk ikut ekspedisi.
Alasannya, sa mau ikut ekspedisi ini karena background awal sa dari mapala, terus sa juga anak Papua dimana sa tra pengen sa pu hutan dia hancur seperti yang banyak terjadi di pulau jawa.
Sa ingin bawa konsep sadar kawasan ini ke sa pu tempat lahir, sa ingin memperkenalkan bahwa manusia punya batasan di muka bumi ini, tra semua tempat bisa manusia masuk. Karena itu sa bwrani untuk tinggalkan dunia kampus lalu ikut ekspedisi ini.
Mungkin banyak orang diluar sana yang bilang bahwa ini perjalanan yang sia-sia, tidak ada arti, hanya buang-buang waktu. Tapi bagi sa, sa hanya menjalankan sa pu tugas sebagai manusia dimana bisa merawat apa yang Tuhan su kasi untuk sa di muka bumi ini, perihal apa yang terjadi nantinya sa biarkan Tuhan yang mengaturnya, sapercaya bahwa rencana Tuhan tra pernah salah
.
Note : ( Sa = saya, Deng = dengan, Pu = punya, Tra = tidak)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H