Lantas disiram air hangat
Layaknya gerhana matahari,
Semua masih hitam.
Hingga susu putih itu,
Tertuang dalam gelas bak bulan kala malam.
Romantika cintamu seperti kopi, wahai pujangga
Terlalu pahit untuk dirasa bibir secantik dia
Bangkitla!!!
Jangan kalah dengan pembawa mawar merah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!